22 November 2024
Gampong

Potret Kemiskinan di Pedalaman Aceh Utara, Bertahun-Tahun Menempati Gubuk Reot

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Potret kemiskinan warga Gampong Babah Buloh di pedalaman Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Lisnawati (30) sudah enam tahun lebih menempati gubuk reot bersama dengan seorang suami dan dua orang anaknya yang masih usia sekolah, Senin (21/2/2022).

Kondisi rumah Lisnawati sungguh sangat memprihatinkan, dinding rumahnya terbuat dari batang rumbia, berlantai tanah dan beratap daun. Rumah yang berukuran 4x5 M itu dihuni dan ditempati oleh keluarga miskin di pedalaman Aceh Utara.

Miris!! Kala hujan tiba rumah milik Lisnawati dipenuhi rintikan air hujan membasahi lantai tanah yang disebakan atap rumahnya bocor. Rumah itu jauh dari kata layak sebagai tempat berteduh untuk sebuah keluarga.

Ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurusi dua orang anaknya yang masih kecil-kecil itu kadang terpaksa juga harus bekerja bantu-bantu orang dikampungnya untuk menopang ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sang Suami M. Dian (37) bekerja sebagai buruh harian lepas yang pendapatannya Rp.70 ribu/tiga hari. Suami saya bekerja sebagai tukang buat kursi dari bambu, itupun kalau ada menyuruh tiga hari siap satu kursi dengan upah Rp.70 ribu. Kadang sebulan ada orderan 3 atau 5 kursi.

Dari hasil kerja keras inilah sang suami menghidupi saya dan anak-anak. Cukup-cukup buat makan sehari-hari saja, Alhamdulillah, kami sangat bersyukur.


Untuk saat ini kami belum punya kemampuan untuk membangun sebuah rumah yang layak huni, jika ada bantuan dari Pemerintah Aceh baik itu Reguler maupun aspirasi Anggota DPR RI/DPRA/DPRK sangat kami harapkan, katanya.

Kami orang pedalaman tidak tau kemana kami harus mencari bantuan rumah, kami dengar-dengar pemerintah tiap tahun mengalokasikan dana untuk pembangunan rumah fakir miskin dan dhuafa namun rumah kami belum pernah kesentuh.

Kalau orang datang dan foto-foto rumah kami sudah sering, tapi ya sekedar foto-foto saja, katanya. Dia berharap rumahnya dibangun oleh Pemerintah Aceh atau Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.

Pewarta: Adi Saleum