22 November 2024
Daerah

Menyikapi Perkembangan Politik Kekinian Aceh, Anggota DPR Fraksi PA se Aceh Silaturrahmi Dengan Mualem

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Anggota DPRK dan DPRA dari Partai Aceh (PA) se Aceh melakukan kunjungan dan silaturahmi dengan Ketua Partai Aceh Pusat H. Muzakir Manaf, Sabtu 12 Februari 2022 di Aceh Besar.

Silaturahmi Anggota DPR Aceh dan Anggota DPR Kabupaten/Kota se Aceh dari fraksi partai Aceh dengan tema: "Menyikapi Perkembangan Politik Kekinian Aceh."

Kedatangan DPRK seluruh aceh langsung di sambut oleh ketua umum pusat partai aceh berserta pengurus PA pusat.yang ada di Banda Aceh dan InsyaAllah dalam silaturahmi ini fraksi partai Aceh membentuk struktur pengurus Forbes DPRA dan DPRK se-Aceh fraksi partai Aceh di ketuai oleh ketua fraksi partai Aceh DPR Aceh Tarmizi Payang,

Ketua DPRK Bireuen Rusyidi Mukhtar S.Sos via seluler mengatakan, kedatangan kami ke Banda Aceh, kata Rusyidi untuk menjalin silaturahmi. Ini merupakan rutinitas anggota legislatif dari Partai Aceh setiap tahun baik DPRA maupun DPRK Serta bagian dari tindak lanjut pertemuan sebelumnya.

Ketua DPRK Bireuen mengatakan, kedatangan teman-teman dari Kabupaten/Kota untuk menyampaikan beberapa hal terkait butir-butir MoU Helsinki dan UUPA kepada Ketua DPRA dan anggota DPRA.

Pertama masalah lahan kepada Kombatan GAM dan masyarakat korban konflik dan tanggal 15 Agustus 2005 hari perdamaian Aceh di untuk qanunkan, masalah qanun no 3 th 2013, pembagian kewenangan pengelolaan dana Otsus antara propinsi dengan kabupaten/kota.

Dalam diskusi Ketua DPRK Bireuen mengusulkan Rekomendasi dari DPR Kabupaten/Kota untuk penguatan kepada DPRA dalam menjalankan Qanun no 3 th 2013 tentang bendera dan lambang Aceh supaya di lapangan tidak ada polemik lagi ,

Mari sama-sama kita perjuangkan kembali Qanun Aceh tentang Lambang dan Bendera Aceh. Karena itu amanat MoU Helsinki. Tidak boleh dibatalkan,” sebut Rusyidi Mukhtar.

Ketua DPRK Bireuen dari Partai Aceh ini juga berharap Pemerintah Pusat dapat segera merealisasi butir-butir MoU Helsinki yang belum terealisasi, sehingga ‘buah dari perdamaian’ itu seratus persen dapat dirasakan oleh masyarakat Aceh, pungkasnya.

Pewarta: Adi Saleum