6 Pemuda yang Ditahan Polres Bireuen, Salah Satunya Mahasiswa Aktif
Foto : Abdul Manaf | LIPUTAN GAMPONG NEWS
Liputangampongnews.id - Orang tua mana yang tak sedih hatinya jika melihat anaknya harus mendekam dibalik jeruji besi, gegara kasus pengrusakan dan pelemparan kantor geuchik gampong samagadeng beberapa waktu yang lalu.
Aksi pelemparan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda di gampong tersebut dipicu oleh tidak transparannya pengelolaan dana gampong yang diduga dilakukan oleh geuchik gampong setempat.
Ungkapan kesedihan itu diungkapkan oleh Abdul Manaf orang tua dari MR, salah satu diantara enam pemuda yang kini mendekam dibalik jeruji besi Polres Bireuen.
Abdul Manaf sangat sedih ketika melihat anak nya di tahan di Polres Bireuen, di karenakan MR masih berstatus sebagai mahasiswa aktif.
Sandainya posisi si anak bisa digantikan dengan dirinya, biarlah saya sendiri yang menggantikannya, ucap Abdul Maaf dengan raut wajah kesedihan.
"Karena pendidikan itu lebih utama," ucap Abdul Maaf ketika disambangi pewarta media ini di Gampong Blang Samagadeng.
" Bila polisi minta jaminan, SK Pegawai Negeri pun akan saya jadikan jaminan yang penting anak saya bisa masuk kuliah lagi," ujar Abdul Maaf.
Dalam kasus ini Abdul Manaf tidak pernah menyalahkan pihak berwajib (Polres Bireuen ) dikarenakan polisi harus menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum.
Akan tetapi menurut Abdul Manaf, Kasus ini harus diselesaikan dengan arif dan bijaksana, karena ini kasus gampong yang harus kita tinjau sebab akibatnya.
Tanpa ada nya laporan dari Geuchik dan Perangkat Gampong Blang Samagadeng. Polres Bireuen tidak mungkin menahan anak-anak kami.
Salah seorang orang tua anak nya yang di tangkap, saya sudah ikhlas anak saya di tahan di Polres Bireuen untuk menjalani hukum yang berlaku.
Begitu juga dengan pihak penyidik, untuk bisa turun langsung ke Gampong kami untuk memeriksa perangkat gampong, yang kami duga menyelewengkan anggaran dana desa.
Sofyan Ali, Tokoh Masyarakat setempat yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Tuha Peut Gampong, minta pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan kenapa kantor geuchik itu bisa di lempar. Polisi juga harus turun langsung ke Gampong Samagadeng untuk mencari tau sebab akibat dari pengrusakan kantor Keuchik.
Apa pun alasan nya melakukan pengrusakan kantor geuchik kami sebagai orang tua mengakui anak kami bersalah , tapi polisi harus paham juga , mengapa anak muda melempari kantor geuchik . Itu tugas nya polisi mecari tau sebab dan akibatnya.
Seandainya Keuchik M. Nuryadi dan Perangkatnya transparan dalam pengelolaan dana gampong, mungkin aksi pengrusakan dan pelemparan kantor Keuchik oleh pemuda Gampong tidak akan terjadi, kata dia.
Semua ini terjadi karena tutuntan pemuda untuk menggelar rapat umum tidak pernah digubris oleh Keuchik, ungkap Sekretaris Tuha Peut Gampong Blang Samagadeng.
Tokoh masyarakat Gampong Blang Samagadeng memohon sangat kepada Bapak Kapolres Bireuen, untuk menyelidiki dugaan penyelewengan dana gampong sejak M. Nuryadi menjabat sebagai Keuchik.
Sepengetahuannya, semenjak M. Nuryadi menjabat sebagai Keuchik Gampong Blang Samagadeng, pengelolaan dan penggunaan dana desa di gampong tersebut belum pernah di audit, ujar Sofyan Ali.
Bapak Kapolres Bireuen kami sangat berharap dugaan penyelewengan dana gampong segera ditindaklanjuti dengan turun langsung ke Gampong kami.
Sementara itu, Geuchik Gampong Blang Samagadeng M.Nuryadi ketika dikonfirmasi pewarta media ini di kediamannya, Rabu (14/12) terkait pengadaan tenda milik gampong, membenarkan bahwa tenda itu di beli sama Ketua APDESI.
Namun Pak Keuchik M. Nuryadi mengatakan, harga tenda itu harganya Rp. 12.500.000,- bukan Rp. 12.000.000,- seperti yang diisukan selama ini.
Disinggung dugaan penyelewengan dana desa yang dialamatkan kepadanya Keuchik M. Nuryadi tidak mau bicara terkait persoalalan tersebut.
Beliau tidak punya banyak waktu untuk diwawancarai karena kondisi kesehatannya yang lagi tidak membaik, Keuchik Nuryadi berdalih lambungnya kumat lagi.
Sementara, Tgk Saifuddin Tuha Peut Gampong Blang Samagadeng yang diduga rangkap jabatan dalam stuktur aparatur gampong belum terkonfirmasi.
Tgk Saifuddin dihubungi via seluler oleh pewarta media inj ke nomor ponselnya, tersambung tapi tidak mau bicara. Demikian Adi Saleum melaporkan dari Gampong Blang Samagadeng Pedalaman Bireuen, Aceh.
PEWARTA: ADI SALEUM