16 September 2024
Budaya

Reungkan Aceh, Kearifan Lokal yang Perlu Dilestarikan di Era Modern

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDReungkan Aceh, alat tradisional nan berguna, adalah suatu alas yang dicipta untuk menopang panci atau kuali selepas memasak, agar tidak merusak permukaan tempat. Perangkat ini terbuat dari daun lontar muda, dan untuk ukuran kecil, memerlukan sekitar enam belas hingga delapan belas helai daun tersebut. Sedangkan untuk ukuran yang lebih besar atau sedang, memerlukan antara tiga puluh dua hingga empat puluh dua lembar daun lontar muda. Reungkan Aceh juga dapat dibuat dari daun kelapa muda melalui teknik anyaman yang khas.

Namun demikian, penggunaan Reungkan Aceh kini kian jarang dijumpai, terlebih di kalangan masyarakat perkotaan yang lebih menyukai alat-alat praktis dan serba siap pakai. Masyarakat kampung, dengan kearifan lokalnya, masih menggunakan alat ini sebagai alas panas, mengingat harga yang terjangkau serta kemampuan mereka untuk membuatnya secara mandiri.

Di tengah arus perkembangan zaman yang pesat, Reungkan Aceh sepatutnya mendapat perhatian untuk dilestarikan. Melestarikan dan mengembangkan alat ini bukan hanya sebagai upaya melindungi warisan budaya, tetapi juga sebagai produk tradisional yang dapat dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan yang datang.

Penting kiranya bagi pemerintah untuk memberi dukungan dan promosi terhadap produk-produk lokal, termasuk Reungkan Aceh, di kancah nasional. Dengan demikian, keberadaan alat tradisional ini tidak hanya dikenal di dalam negeri tetapi juga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Dukungan tersebut dapat berupa pembinaan teknik pembuatan, pelatihan, dan pemasyarakatan kepada masyarakat luas tentang pentingnya melestarikan kerajinan tradisional. Hal ini juga akan berkontribusi pada pelestarian budaya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pengrajin.

Sebagai bagian dari upaya promosi, kegiatan pameran dan festival kerajinan lokal yang menampilkan Reungkan Aceh serta produk-produk serupa hendaknya digalakkan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat dan wisatawan terhadap produk-produk tradisional.

Dalam rangka melestarikan warisan budaya ini, penting bagi setiap pihak untuk bekerja sama. Dengan menggalakkan kepedulian dan dukungan, Reungkan Aceh akan tetap menjadi bagian dari identitas budaya yang berharga, meskipun dalam era modern ini. (TS)