Pijay Gleh Apresiasi Pembersihan Sampah di Trienggadeng, Sinergi Semua Pihak Sangat Dibutuhkan Dalam Penertiban Sampah
Foto : Fazli Husen, Ketua Pijay Gleeh | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Ketua Komunitas Pidie Jaya Gleeh (Pijay Gleeh), Fazli Husin, S.Hi menyampaikan Kabupaten Pidie Jaya harus mulai serius mengatasi persoalan sampah. Sebab, beriring berjalannya waktu volume sampah semakin meningkat. Memang jika dibandingan dengan daerah lain, produksi sampah di Pidie Jaya belum seberapa, sehingga penanganan dan penertiban sampah bisa dilakukan se-dini mungkin.
Dalam hal ini, Pijay Gleeh berharap semua pihak untuk bersinergi dalam upaya penanganan dan penertiban sampah, baik masyarakat, Lembaga pemberdayaan Masyarakat (LPM)/ Ormas dan Pemerintah untuk lebih serius dalam penanganan sampah di Pidie Jaya.
“Tanda orang sehat dan beriman adalah pandai menjaga kebersihan”. Sebagaimana Sabda Rasulullah bahwa Kebersihan sebagian dari iman dan kebersihan sangat diutamakan dalam ajaran Islam,” sampaikan Fazli,
Sembari berketus, semua kita bisa dan mampu berbuat dalam menjaga kebersihan mulai dari hal kecil. Sehingga perlunya bersinergi antara pemerintah dan semua pihak untuk menjaga kebersihan, mulai dari rumah, gampong, kantor dan juga pasar.
Disamping itu, kita (Pijay Gleeh) juga tetap memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Muspika Trienggadeng bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pidie Jaya, terhadap kegiatan pembersihan sampah di Jalan lintas Trienggadeng-Meureudu sampai tuntas sehingga kemnali elok dipandang mata saat kita melintas lokasi tersebut.
Pertanyaan Tumpukan Sampah Lainnya
Atas adanya laporan masyarakat, Fazli Aktivis Lingkungan ini juga mempertanyakan penanganan sampah di Jalan lintas Banda Aceh-Medan yang berada ujung jembatan Beuracan atau tepatnya depan Masjid Tgk. Chiek Dipucok Kreung Kecamatan Meureudu dan di jembatan Nangghroe Barat Kecamatan Ulim serta lokasi lainnya yang perlu ditangani.
Kepada pihak terkait (DLH Pidie Jaya) dirinya berharap untuk dapat segera menangani dan membersihkan sampah yang sudah menumpuk di lokasi tersebut," sampaikannya.
“Jangan ada alasan tidak bisa dibersihkan karena terkandala alat pendukung dan lainnya. Dimana jika kondisi sampah kondisinya sedemikian itu, siapa lagi yang menjadi kewajiban? kalau bukan pihak Pemerintah Kabupaten maupun Kecamatan,” Pungkas Fazli Aktivis lingkugan ini. Kondisi Sampah di Jembatan Beuracan
Terkait hal tersebut, Kepala DLH Pidie Jaya, Rusli kepada Liputan Gampong News, Selasa (8/8/2023) mengatakan bahwa sampah di lokasi dekat Masjid Tgk Chik Di Pucok Kreung sudah sering kami tangani, namun karena kurangnya kesadaran masyarakat maka kembali terjadi penumpukan.
"Dulu kami pernah meletakkan Kontainer Sampah di Pinggir jalan lokasi itu, namun berdasarkan Qanun jika kontainer di letakan di lokasi tertentu termasuk wilayah Gampong maka dikenakan biaya angkut ke TPA. Bahkan kami sudah beberapa kali berkoordinasi dengan Keuchik setempat juga tidak menyanggupinya," cerita Rusli
Tapi jika Kontainer untuk lokasi Rumah Ibadah tidak dikenakan biaya. Jika bersedia, pengurus Masjid bisa menghubungi DLH untuk meminta diantarankan Kontainer.
Untuk penanganan sampah yang di ujung Jembatan Beuracan, pihak DLH juga sudah turun ke lapangan. Jika hanya menggunakan alat berat tidak bisa dilakukan. Dalam hal butuh dukungan semua pihak untuk menangani hal tersebut. Begitu halnya dengan di Jembatan Nangghroe Barat Kecamatan Ulim.
"Mungkin pihak Kecamatan setempat bisa bekerja sama dengan pihak Gampong untuk melakukan Gotong Royong bersama. Apalagi momen menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 ini.
"Kami DLH siap membantu Truk sampah dan juga alat berat jika diperlukan bahkan personil. DLH siap mendukung kegiatan gotong royong kebersihan dan tidak dikenakan biaya alias gratis." Tegaskan Rusli. (*)