Gaza Membara: Penderitaan Kian Mendalam di Awal Syawal
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Memasuki 6 April 2025, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza mencapai titik yang semakin memprihatinkan. Serangan udara dan darat Israel terus berlanjut bahkan setelah berakhirnya bulan Ramadhan. Data dari berbagai sumber internasional menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa telah melampaui 32.000 orang, dengan lebih dari 13.000 di antaranya adalah anak-anak, dan ribuan lainnya masih hilang di bawah reruntuhan.
Krisis Kemanusiaan Semakin Parah
Lebih dari 1,5 juta warga Gaza kini terusir dari rumahnya, tinggal di tenda-tenda darurat, banyak di antaranya tanpa akses air bersih dan makanan yang layak. Rumah sakit kewalahan dan banyak fasilitas kesehatan hancur akibat serangan. Lembaga bantuan melaporkan adanya ancaman kelaparan massal di Gaza utara, yang diperparah oleh pemblokiran akses masuk bantuan kemanusiaan.
Serangan Tanpa Henti
Tentara Israel kembali melancarkan serangan intensif ke Rafah, wilayah yang sebelumnya dianggap relatif aman. Padahal, lebih dari satu juta warga Gaza yang mengungsi berada di kawasan tersebut. Serangan ini juga menghambat distribusi bantuan dari organisasi internasional yang sudah sangat terbatas.
Suara dari Pidie Jaya: Seruan Kemanusiaan
Mas Pijay Peduli, sebuah gerakan solidaritas dari Aceh, menyuarakan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terjadi. “Apa yang terjadi di Gaza adalah luka bagi seluruh umat manusia. Pidie Jaya tidak akan tinggal diam,” ujar Mas Pijay.
Ia mengajak seluruh masyarakat Pidie Jaya dan sekitarnya untuk berpartisipasi aktif dalam donasi kemanusiaan dan memperbanyak doa untuk keselamatan rakyat Palestina. Gerakan “Pidie Jaya untuk Gaza” akan terus dikobarkan sebagai bentuk solidaritas lintas batas.
Bantuan Kita Adalah Harapan Mereka
Mas Pijay Peduli memastikan bahwa setiap bantuan yang disalurkan akan diteruskan melalui lembaga terpercaya yang bekerja langsung di lapangan. “Kita tidak bisa menghentikan bom, tapi kita bisa mengirimkan selimut, makanan, air, dan harapan,” pungkasnya.
Gaza menangis. Mari kita jawab tangis itu dengan kepedulian bergerak bersama bersatu membantu Gaza. (Frz)
Laporan dari Mas Pijay Peduli – 6 April 2025