YARA: Saya Yakin Demo Warga Enam Desa Ring Satu Mifa Meyangkut Pengelolaan CSR Yang Buruk
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Barat Dan Nagan Raya menilai aksi demonstrasi yang dilakukan warga enam desa di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat terhadap perusahaan tambang batubara PT Mifa Bersaudara sebagai tanda gagalnya perusahaan tersebut dalam menyalurkan dana Coorporate Social Responsibily (CSR).
Kepala Perwakilan YARA Aceh Barat Dan Nagan Raya, Hamdani, menyebut pertanda gagalnya perusahaan tersebut dalam mengelola CSR terbukti dari salah satu tuntutan warga enam desa wilayah ring satu atau kawasan operasional tambang yang menuntut perbaikan fasilitas umum.
"Kami menilai lahirnya reaksi ini karena Mifa gagal dalam mengelola CSR, contohnya hari ini masyarakat menuntut menyangkut perbaikan fasum seperti yang diberitakan media. Berbicara perbaikan Fasum itu artinya kan berbicara program yang harusnya dilalukan lewat dana CSR," kata Kepala Perwakilan YARA Aceh Barat, Hamdani, Kamis, 22 Desember 2022.
Hamdani mengaku, selama ini dalam kegiatan CSR yang dilaksanakan Mifa memang tidak jelas dan terkesan tidak mencapai lima pilar yang selama ini diagung-agungkan perusahaan itu lewat bidan CSR perusahaan.
Bahkan menurut Hamdani, hampir rata-rata kegiatan yang dilakukan perusahaan itu terkesan seremonial dan tidak tampak bangkitnya ekonomi masyarakat serta fasalitas umum yang memadai dikawasan tambang.
"Selama ini warga yang berada di ring satu saya lihat belum terbantu dengan baik dengan fasumnya. Contoh jalan daerah itu, harusnya dengan adanya perusahaan tambang sebesar Mifa jalan sudah beraspal tapi warga masih menikmati jalan rusak dan berdebu. Jadi Mifa jangan hanya tunjukin kulit luar tapi didalamnya hancur. Kita minta Mifa segera perbaiki fasilitas umum yang layak sesuai keinginan masyarakat jangan hanya nikmati hasil," ucapnya.
Bukan hanya itu, selama ini perusahaan tambang anak dari Media Djaya Bersama ini, kata dia, juga tampak tertutup dalam realisasi dana CSR untuk Aceh Barat.
Bahkan, sebutnya tidak jelas program yang dilakukan. Melihat kondisi ini YARA mengaku aneh dengan sejumlah penghargaan untuk bidang yang diperoleh PT Mifa. (Fadly P.B)