22 November 2024
Daerah

Pandemi, Usaha Perbengkelan di Bireuen Sepi Pelanggan

Pemilik Usaha Butuh Suntikan Modal Usaha dari Pemkab

Liputangampongnews.id - Sejumlah Usaha Perbengkelan di Gampong Geulanggang Teungoh selama pandemi covid-19 melanda dunia berimbas terhadap jalannya usaha perbengkelan di Kabupaten Bireuen.

Dunia usaha sektor perbengkelan khususnya yang menjalankan usaha di Geulanggang Teungoh Kabupaten Bireuen pada umumnya mengalami kerugian akibat terdampak covid-19.

Pemilik Usaha Perbengkelan di Kabupaten Bireuen kepada media liputangampongnews.id mengutarakan keluhannya, katanya pandemi covid-19 berdampak buruk terhadap jalannya usaha milik mereka, selama pandemi pelanggan pun sepi, biaya operasionalnya tinggi sehingga berpengaruh terhadap biaya modal. Dengan berat hati kami harus menutup sementara usaha perbengkelan.

Dari sejumlah pemilik usaha yang berhasil diwawancarai pewarta media ini, semuanya mengakui "Usaha Perbengkelan milik mereka mengalami kerugian dengan keluhan yang sama yaitu terkendalanya modal usaha."

Usaha yang sedang dijalani mereka saat ini 'Hidup segan mati pun tak mau," kami sangat membutuhkan atensi dari Pemerintah Kabupaten Bireuen. Mungkin dengan sedikit sentuhan modal usaha dari Pemerintah setempat, kami bisa bertahan hidup dengan usaha yang sedang kami jalani saat ini, ujar Syarbaini M Daud (52) yang sudah tiga tahun menggeluti usaha itu.

Pengakuan Syaraini M Daud dirinya sudah tiga tahun menjalani usaha perbengkelan, namun saya belum pernah menerima bantuan satu rupiah pun dari Pemkab Bireuen.

Syarbaini mengaku kondisi keuangannya lagi kocar kacir, terpaksa saya bekerja ditempat lain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Saat ini jadi Bilal di Mushalla Gampong Geulanggang Teungoh, bersih-bersih tempat ibadah dan halamannya.

Selain Syarbaini, pemilik usaha cat mobil Rahmad Taufik (27) juga mengalami nasib yang sama dengan Syarbaini. Terkadang usaha perbengkelan cat mobil milik Rahmad juga sepi pelanggan.
terpaksa kami menganggur, ujarnya.

Teradang dalam satu minggu hanya ada satu pelanggan, itu pun hanya sisipan cat , paling paling dapat duit perbulan hanya Rp.800 ribu,
sedangkan kita sudah berumah tangga, untuk memenuhi kebutuhan hidup saja susah, katanya.

"Rahmad sangat membutuhkan suntikan modal usaha untuk mempertahankan usaha cat mobil yang sudah digelutinya bertahun-tahun."

Begitu pula dengan usaha bengkel dinamo milik Tarmizi (57) dia juga mengalami nasib yang sama dengan dua rekannya Syarbaini dan Rahmad Taufik. Dia juga mengharapkan bantuan dari Pemerintah. Walaupun tidak berbentuk uang, dibantu saja peralatan bengkel saya sudah bersyukur.

Sudah berapa kali Tarmizi dan teman-temannya mengajukan proposal modal usaha ke Dinas terkait sampai sekarang bantuan itu tak kunjung turun, katanya.

Sementara itu, Keuchik Gampong Geulanggang Teungoh Ibrahim S.Ag yang dihubungi via seluler mengatakan, sudah cukup banyak proposal yang sudah saya tanda tangani untuk membantu usaha bengkel kecil di gampong geulanggang teungoh, namun sampai kini belum tau sejauh mana bantuan tersebut.

Apakah sudah di respon dan ditindaklanjuti oleh Pemkab Bireuen, saya pun belum mendapatkan informasinya.

Karena sebagian bengkel yang pernah mendapatkan bantuan dari Pemkab Bireuen, mereka juga tidak pernah memberitahukan kepada Keuchik, kata Ibrahim S.Ag.

Selaku Keuchik, Ibrahim berharap Dinas terkait yang mengurusi usaha usaha kecil untuk dapat meninjau langsung ke gampong geulanggang teungoh.

Kadis Perindagkop Kabupaten Bireuen Ali Basyah, terkait modal usaha ia mengatakan, usaha- usaha kecil yang bersifat hibah di bawah Dinas Perindagkop tidak memberikan bantuan kepada perorangan.

Pihaknya, hanya memberikan bantuan kepada kelompok kelompok usaha masyarakat yang memiliki legalitas dari notaris, tukasnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bireuen Bob Mizawar S STP. MSi mengatakan, tahun ini tidak ada alokasi anggaran yang spesifik untuk bantuan modal usaha perbengkelan perorangan di Kabupaten Bireuen, karena refocussing anggaran pandemi covid-19.

Untuk tahun depan akan kita upayakan untuk usaha perbengkelan perorangan, itu pun jika sesuai dengan RKPK dan usulan dari Musrenbang Kabupaten Bireuen, pungkas Bob Miswar. (Adi Saleum)