Pidie Tanggap Darurat Bencana, Berlaku 14 Hari
LIPUTANGAMPONGNEWS. ID - Banjir yang melanda Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, setelah diguyur hujan deras sejak Jum'at 20 Januari 2023 malam, menyebabkan rumah, sawah, tambak dan sejumlah infrastruktur umum terendam bahkan mengalami kerusakan.
Kalak BPBD Pidie, Muhammad Rabiul, S.T., M.T., kepada awak media ini Senin (23/01/2023) malam, menyebutkan, bahwa banjir yang terjadi sejak Sabtu 21 Januari 2023, menyebabkan Kerusakan masif terhadap infrastruktur, seperti jalan, longsoran dan amblasnya tebing sungai, serta terganggunya aktifitas ekonomi, pendidikan, pelayanan kesehatan dan pelayanan publik lainnya.
"Selain itu, banjir yang terjadi di 21 kecamatan dari 23 kecamatan dalam Kabupaten Pidie, telah memaksa ribuan warga mengungsi", jelasnya.
Untuk menanggulangi keadaan ini, berdasarkan kajian TRC-BPBD, Pj Bupati Pidie, Ir H. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., bersama unsur Forkopimda, Sekda Pidie, H. Idhami, S.Sos., M.Si, selaku Kepala BPBD Ex Officio, dan para Asisten, Staf Ahli serta Instansi terkait lainnya, telah mengambil langkah-langkah konkrit, dengan mengadakan Rakor tentang penetapan status darurat bencana di Pidie.
Rakor yang digelar pada Senin 23 Januari 2023 pukul 15.20 wib tersebut di Pendopo Bupati Pidie, yang dipimpin langsung oleh Pj Bupati, menghasilkan rekomendasi dari seluruh peserta rapat, bahwa status darurat bencana Kabupaten Pidie dalam Status Tanggap Darurat Bencana.
"Status Tanggap Darurat Bencana ini berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 23 Januari sampai 05 Pebruari 2023", ungkap kalak BPBD Pidie, Muhammad Rabiul yang didampingi oleh Kabag Prokopim Setdakab Pidie, Teuku Iqbal, S.STP.,M.Si.
Disampaikan juga, Pj Bupati Pidie bersama Ketua DPRK, Dandim, Kapolres, Kajari, Sekda dan instansi terkait lainnya, usai Rakor penetapan Status Tanggap Darurat di Pendopo, meninjau pengungsi banjir di Kecamatan pidie dan Kota Sigli.
"Pj Bupati, bapak H. Wahyudi Adisiswanto bersama unsur Forkopimda, Sekda dan Instansi terkait lainnya meninjau pengungsi di Gampong Cot Teungoh, Kecamatan Pidie dan Gampong Blang Asan, Kota Sigli", sebutnya.
Lokasi pertama dikunjungi ke pengungsian warga Gampong Cot Teungoh, bertempat di Meunasah gampong setempat. Untuk ke lokasi ini, rombongan terpaksa menerobos genangan banjir setinggi 50 cm.
Selanjutnya, dari Meunasah Cot Teungoh, rombongan Pj Bupati menuju ke titik lokasi pengungsian warga Gampong Blang Asan, Kota Sigli, yang berada di Mess Pemkab Pidie, masih kawasan Gampong Asan.
Kalak BPBD Pidie yang didampingi Kabag Prokopim Setdakab Pidie, menjelaskan, kunjungan Pj Bupati beserta rombongan tersebut untuk memastikan kondisi kesehatan pengungsi dalam keadaan baik, terutama bagi warga yang rentan, seperti Anak-anak dan Lansia.
Selain itu untuk memastikan tercukupinya kebutuhan dasar bagi warga selama di pengungsian. Juga untuk memberi semangat kepada para pengungsi agar tabah dalam menghadapi musibah, serta senantiasa menjaga kondisi fisik dan kesehatannya.
"Bapak Pj Bupati juga memberi arahan, dan memastikan agar memperhatikan kebutuhan dasar para pengungsi, terutama kebutuhan pangan selama masa Tanggap Darurat Bencana", kata Muhammad Rabiul.
Kalak BPBD Pidie menerangkan, Pasca penanganan masa panik dilakukan oleh Dinsos, sedangkan penanganan masa Tanggap Darurat Bencana akan dilakukan oleh BPBD.
"Nantinya BPBD akan mengambil alih pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, bilamana mereka masih bertahan di lokasi Pengungsian", tuntas Kalak BPBD Pidie. (AS)