16 April 2025
Daerah

Parah, Panitia Perayaan HUT RI Kabupaten Pidie Jaya 2024 Berdalih Terkait Sampah di Lapangan Meureudu

Foto : Istimewa | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDPanitia pelaksana peringati HUT RI ke-79 di Kabupaten Pidie Jaya (Badan Kesbangpol) berdalih terkait sampah di lapangan bola kaki Meureudu yang tempat pelaksanaan Upacara Peringatan detik-detik Proklamasi RI.

Padahal sampah sisa hari 17-an yang seyogianya panitia HUT RI lah yang harus  bertanggung jawab. Memang pada tanggal 18 Agustus 2024, para lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) yang tergabung dalam IGTKI Pidie Jaya melaksanakan Karnaval untuk anak-anak TK.

Adapun rute yang diambil mulai dari lapangan menuju Mesjid Tuha lalu melewati kantor pos Meuruedu dan finish lagi ke lapangan. Usai karnaval semua peserta dan para guru pendamping tidak melakukan makan minum di lapangan, mereka langsung bubar ke warung-warubg dan lokasi wisata. 

Jadi, kok bisa panitia HUT RI berdalih dan mengatakan kalau itu sampah dari kegiatan Karnaval tanggal 18 Agustus. Padahal itu kan sampah sisa hari 17-an yang belum dibersihkan.

Dimana sebelumnya sudah diberitakan oleh media liputangampongnews.id dengan judul: " Dari Hijau Jadi Putih, Lapangan Meureudu Menangis di Balik Tumpukan Sampah! "

Pihak Kesbangpol berdalih kalau itu sampah yang disebabkan oleh kegiatan Karnaval yang dilaksanakan oleh IGTKI Pidie Jaya.

Pada Senin (19/8) siang saat lapangan sedang dibersihkan, Kepala Kesbangpol Pidie Jaya, Drs A Jalil juga mengirimkan foto petugas kebersihan sedang membersihkan lapangan, seolah-olah itu kerjaan Meraka (Panitia). Padahal saat melakukan pantauan ke lapangan itu kerjaannya guru TK.

Pagi Senin (19/8), pihak IGTKI dihubungi oleh Kepala Kesbangpol Pidie Jaya yang menjadi penanggung jawab perayaan HUT RI ke-79 mendesak agar membersihkan sampah di lapangan Meureudu karane usai menggelar Karnaval," akui Ketua IGTKI Pidie Jaya, Ti Hawa, S.Ag dihubungi liputangampongnews.id.

"Sebelumnya saya juga dikirimkan foto sampah berserakan di lapangan oleh salah satu awak media online. Awalnya tidak ngeh dengan foto itu, lalu membalas dan bertanya maksudnya apa? Dan balasan dari awak media bukannya itu sampai usai karnaval? " Katanya

Pagi itu, kami juga meminta bantuan dari Kepolisian untuk menjaga lalu lintas saat anak melakukan karnaval. "Para bapak-bapak Polisi juga melihat apakah kami ada mengotori lapangan?" Terang Bu Tihawa

Salah satu Pemuda peduli pendidikan, Muzakir yang juga tendik di Pidie Jaya mempertanyakan tanggung jawab Panitia Perayaan HUT RI ke-79 Kabupaten Pidie Jaya.

Apakah seperti ini kinerja panitia pelaksana HUT RI Pidie Jaya? Mana tanggung jawabnya?  Padahal anggaran untuk perayaan HUT RI ke-79 Kabupaten Pidie Jaya mencapai hampir  1 Milyar. Masa untuk bersihkan sampah saja harus mendesak pihak IGTKI Pidie Jaya?" Ketusnya dengan kesal.

Lebih mirisnya lagi, karana keterbatasan anggaran, para kepala TK harus terlibat dalam proses pembersihan sampah sisa 17-an di lapangan Meuruedu." Tutur Muzakir

Selain harus membayar petugas kebersihan dengan menawar semurah mungkin dan pembelian peralatan sehemat mungkin terpaksa mengeluarkan anggaran mencapai Rp.500.000." sebut Irfan sebagaimana diakui Ketua IGTKI

Dengan kejadian seperti ini, bagaimana penilaian Pimpinan Kabupaten Pidie Jaya terhadap Kinerja dan Tanggung jawab Kepala Kesbangpol Pidie Jaya?

Jika terus dibiarkan... bagaimana kedepannya? sebaiknya Pj Bupati Pidie Jaya Ir Jailani Bramat "mempertimbangkan" keberadaan Drs. A Jalil dari jabatanya, karena sikap tidak bertanggung jawab yang suka berdalih serta banyak menyembunyikan informasi yang perlu diketahui publik. (*)