18 Oktober 2024
Lingkungan

Dari Hijau Jadi Putih, Lapangan Meureudu Menangis di Balik Tumpukan Sampah!

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDLapangan sepak bola Kota Meureudu, Pidie Jaya, yang sebelumnya menjadi pusat kegiatan perayaan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024, kini menjadi pemandangan yang memprihatinkan. Sampah plastik berserakan di seluruh area, menutupi hamparan rumput hijau yang dulunya menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Botol-botol air mineral dan berbagai jenis plastik lainnya tampak memenuhi lapangan, seakan-akan rumput hijau yang menyegarkan telah berubah menjadi lautan sampah.

Kondisi ini mencerminkan kelalaian dari panitia pelaksana yang tampaknya kurang memperhatikan kebersihan lingkungan usai acara. Hingga hari ini, Senin (19/8), lapangan bola kaki yang menjadi ikon bagi masyarakat Meureudu masih dibiarkan tertutup sampah. Situasi ini menimbulkan keprihatinan mendalam, mengingat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan terutama di ruang publik yang sering digunakan oleh masyarakat.

Fazli Husin, Ketua Komunitas Pijay Gleeh, menyoroti buruknya penanganan sampah oleh panitia 17 Agustusan. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan kurangnya kesadaran dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan. “Ini sangat mengecewakan. Panitia seharusnya lebih peka dan peduli terhadap kebersihan setelah acara, bukan malah membiarkan sampah mengotori lingkungan sekitar,” ujarnya dengan nada prihatin.

Ia juga menegaskan bahwa jika Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya tidak memiliki anggaran untuk biaya kebersihan setelah perayaan, seharusnya ada upaya untuk membangun kesadaran bersama agar setiap peserta dan pengunjung turut serta dalam mengutip sampah. "Jangan sampai keindahan pusat ibu kota Kabupaten Pidie Jaya tercemar hanya karena kurangnya perhatian terhadap kebersihan," tambah Fazli, yang dikenal aktif dalam kampanye kebersihan lingkungan di wilayah tersebut.

Fazli juga menyampaikan kritik tajam kepada panitia HUT RI ke-79 di Pidie Jaya, yang menurutnya hanya mengekspresikan cinta kepada negara dalam kata-kata tanpa disertai tindakan nyata. “Sangat kita sayangkan, cinta kepada negara seharusnya juga tercermin dari kepedulian terhadap lingkungan. Fakta bahwa lapangan ini kini dipenuhi sampah plastik menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dalam pengelolaan acara ini,” tegasnya.

Kejadian ini menjadi pengingat penting akan perlunya penanganan serius terhadap sampah, terutama setelah acara-acara besar yang melibatkan banyak orang. Diharapkan, ke depan panitia perayaan semacam ini lebih memperhatikan aspek kebersihan lingkungan, sehingga perayaan yang seharusnya membawa kebanggaan tidak berakhir dengan kerusakan lingkungan. (**) 

-->