22 November 2024
Nasional

Mendagri Resmi Lantik Bustami Hamzah sebagai Penjabat Gubernur Aceh

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, telah secara resmi melantik Bustami Hamzah sebagai Penjabat Gubernur Aceh, menggantikan Achmad Marzuki. 

Pelantikan ini diadakan di Lantai 3 Gedung C, Kemendagri di Jakarta, pada Rabu, 13 Maret 2024, menandai awal dari peran baru Bustami Hamzah dalam memimpin provinsi Aceh. 

Bersamaan dengan pelantikan Bustami Hamzah, Mellani Bustami juga diangkat sebagai Penjabat Ketua PKK dan Penjabat Ketua Pembina Posyandu Provinsi Aceh oleh Ketua Umum PKK Pusat, Tri Suswati.

Acara pelantikan tersebut memperlihatkan komitmen pemerintah dalam menjalankan proses transisi kepemimpinan yang berjalan lancar dan terstruktur. 

Muhammad Tito Karnavian dalam sambutannya menekankan pentingnya peran Penjabat Gubernur Aceh dalam menjaga stabilitas dan kemajuan provinsi tersebut. Dia menjelaskan bahwa meskipun memiliki kewenangan hampir sama dengan Gubernur definitif, Penjabat Gubernur memiliki beberapa batasan, seperti membutuhkan izin dari Mendagri untuk melakukan mutasi jabatan di lingkungannya.

Bustami Hamzah, dengan pengalaman dan kapabilitasnya, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memimpin Aceh ke arah yang lebih baik. Pelantikan ini juga menandai langkah awal dalam memulai berbagai program pembangunan dan reformasi di Aceh, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penguatan infrastruktur serta pelayanan publik. Dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah diharapkan dapat membantu Bustami Hamzah dalam menjalankan tugasnya sebagai Penjabat Gubernur Aceh.

Sementara itu, pelantikan Mellani Bustami sebagai Penjabat Ketua PKK dan Penjabat Ketua Pembina Posyandu Provinsi Aceh menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperhatikan aspek kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat Aceh. 

Dengan penunjukan tersebut, diharapkan akan terjadi peningkatan dalam upaya pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat Aceh, terutama dalam hal kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Kesinambungan program-program yang telah ada serta inovasi baru diharapkan dapat mewujudkan perubahan positif yang nyata bagi masyarakat Aceh. (**)