Keluarga Eks Kombatan GAM Aceh Utara Tempati Gubuk Reyot, Ini Kisahnya
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Potret kemiskinan Eks Kombatan GAM, yang masih tinggal di Gubuk Reyot di Gampong Meunasah Alue Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Senin (01/8).
Ayunesrah (35) warga Gampong Meunasah Alu kepada media ini menjelas kan " selama ini sudah banyak datang orang atau tim sukses untuk mengurus ,Rumah layak huni untuk keluarga dia, tapi sampai sekarang Rumah bantuan tak kunjung tiba untuk keluarganya , kata ayu istri dari M.Ali padahal dia berhak mendapat kan rumah layak huni dari Pemkab Aceh utara maupun dari Pemerintah, apa karena kami tidak ada uang tolak, yang saya dengar dari orang tertentu.
makanya keluarga kami tidak mendapat kan rumah layak huni atau hanya janji politik setiap Pilkada di Aceh. Begitu juga dengan Baitulmal Aceh utara telah meninjau ketempat nya pada Tahun yang lalu ,tapi sampai sekarang Rumah yang di janjikan untuk nya belum juga ada, dimana kendala nya, saya pun tidak tahu pungkas Ayu
M Ali usia lebih kurang ,50 tahun juga menceritakan kisah nya semasa bergabung dengan Gerakan Aceh merdeka ( GAM ) sewaktu Aceh masih Konflik dengan Pemeritah Pusat.
Sampai sekarang ini M. Ali masih ada bekas yang membuat tangannya sebelah kanan hampir putus diterjang peluru aparat.
Pagi itu, awal tahun 2004, M Ali (masa konflik namanya Sulaiman) sedang santai sambil menikmati kopi di sebuah kebun pinang warga bersama 40 lebih pasukan GAM (Pirangha/Rungkhom) lengkap dengan senjata api tepatnya di Gampong Teupin Reusep , Aceh Utara.
Tanpa sadar mereka sudah dikepung oleh Aparat dan terjadilah kontak tembak yang menyebabkan 8 orang GAM meninggal dunia. M. Ali sendiri kena peluru di bagian pergelangan tangan yang hampir putus.
Setelah itu ia tak bisa lagi melangkah untuk kabur dan ditangkap oleh Aparat
Alhamdulillah ia saat ini masih diberi umur panjang, Saat ini ia memiliki 6 ( enam ) orang anak, 5 ( lima ) laki dan 1 ( satu ) perempuan.
Mirisnya rumah yang dia huni sangat tidak layak, apalagi dengan kondisi sekarang ini,untuk mencari nafkah sangat sulit terkadang dia hanya mendapat kan Rp.50.000 itu pun bila warga ada yang kasih pekerjaan semprot hama di sawah mau pun di kebun, harapan M. Ali Semoga Pemerintah bisa membuka mata hati untuk membangun Rumah bantuan layak huni untuk keluarga nya yang lebih layak, pungkas M. Ali
Pewarta : Adi Saleum