LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -Kondisi jalan lintas alternatif Kota Baharu–Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, kian memprihatinkan. Jalan yang melintasi area Hak Guna Usaha (HGU) PT Nafasindo tersebut kini licin, berlumpur, serta dipenuhi lubang dan tanjakan terjal, sehingga menyulitkan aktivitas pengguna jalan, terlebih di musim penghujan.
Rayali Lingga, warga Kecamatan Kota Baharu, Rabu (17/12/2025), menyebutkan bahwa buruknya kondisi jalan disebabkan minimnya perawatan dari pihak perusahaan perkebunan. Padahal, jalur tersebut telah lama dimanfaatkan masyarakat sebagai akses utama menuju Gunung Meriah.
“Seharusnya, dalam kondisi musim penghujan seperti sekarang, perusahaan lebih proaktif memperhatikan kondisi jalan. Perbaikan dan pemeliharaan berkala perlu dipercepat, karena jalan ini tidak hanya digunakan warga sekitar, tetapi juga karyawan perusahaan itu sendiri,” ujar Rayali.
Ia menjelaskan, kondisi jalan saat ini sangat berbahaya bagi pengendara. Permukaan yang licin dan berlumpur kerap menyebabkan kendaraan tergelincir. Bahkan, kendaraan roda empat harus beberapa kali maju-mundur saat melewati tanjakan akibat jalan yang rusak dan bertebing.
“Memang benar jalan ini milik HGU PT Nafasindo, namun setidaknya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Jangan hanya mengambil keuntungan, tanpa memperhatikan kepentingan orang banyak,” tegasnya.
Menurut Rayali, sejak dahulu hingga kini, mayoritas masyarakat Kecamatan Kota Baharu menggantungkan akses transportasi mereka melalui jalan lintas alternatif yang melewati areal perkebunan tersebut. Oleh karena itu, ia berharap perusahaan menjadikan persoalan ini sebagai perhatian serius.
“Apalagi saat ini Aceh Singkil sedang menghadapi bencana alam seperti longsor dan banjir. Seharusnya ada perhatian lebih, baik terhadap kondisi jalan maupun bantuan kemanusiaan. Namun, hingga kini belum terlihat adanya pergerakan nyata dari pihak perusahaan di wilayah seputaran perkebunan,” pungkas Rayali. (Khairi)






