18 Desember 2025
News
Banjir Aceh 2025

Baitul Mal Aceh Gelontorkan Rp20 Miliar Dana Infak untuk Penanganan Banjir, BMK Pidie Jaya Juga Kebagian

Foto : Perwakilan Baitul Mal Aceh mengantarkan sejumlah bantuan untuk korban banjir yang disalurkan melalui BMK Pidie Jaya. | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDBaitul Mal Aceh (BMA) menyiapkan alokasi dana infak masyarakat sebesar Rp20 miliar untuk mendukung penanganan dan pemulihan dampak banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.

Dana tersebut disalurkan langsung ke rekening khusus penanggulangan bencana pada Baitul Mal Kabupaten/Kota (BMK) yang terdampak musibah, guna memastikan respons cepat dan tepat sasaran sesuai kebutuhan di lapangan.

Tercatat, 17 dari 23 kabupaten/kota di Aceh terdampak banjir. Adapun wilayah yang tidak terdampak yakni Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Simeulue, Aceh Besar, serta Kota Banda Aceh dan Kota Sabang.

Salah satu daerah yang mendapat alokasi bantuan adalah Kabupaten Pidie Jaya. Bantuan tersebut difokuskan untuk kebutuhan tanggap darurat, pembersihan lumpur di rumah ibadah, kasur busa, perlengkapan santri dan anak sekolah serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

Komisioner Baitul Mal Aceh, Tgk. Mudawali, mengatakan penyaluran dana ini merupakan bagian dari komitmen BMA dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat serta memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan terkoordinasi.

“Pengajuan bantuan dilakukan oleh Baitul Mal kabupaten/kota, terutama untuk kegiatan darurat seperti pembersihan fasilitas ibadah, dan lembaga pendidikan yang terdampak banjir serta kebutuhan santri dan anak sekolahan” ujarnya kepada liputangampongnews.id, Rabu (17/12) sore.

Besaran dana yang diterima setiap daerah tidak sama, karena disesuaikan dengan tingkat kerusakan dan kondisi wilayah terdampak." Jelaskan Tgk. Mudawali.

“Memang dalam pembagiannya ada perbedaan kalkulasi, diberikan sesuai dengan kondisi daerah yang terdampak parah,” tambahnya.

Tgk. Mudawali juga mengimbau seluruh BMK agar terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait demi kelancaran pelaksanaan program di lapangan. “Semoga Allah memudahkan semua urusan kita,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Didi Setiadi, menambahkan selain alokasi dana infak, BMA juga memberikan bantuan satu unit ekskavator mini dan satu unit dump truk untuk mendukung proses pembersihan fasilitas ibadah dan lembaga pendidikan Islam yang terdampak banjir.

Menurutnya, pemanfaatan dana infak ini mencerminkan kepedulian dan solidaritas sosial umat, sekaligus memperkuat peran Baitul Mal dalam sistem penanggulangan bencana berbasis keumatan di Aceh.

Selain pemulihan lingkungan dan fasilitas umum, bantuan juga dialokasikan untuk pengadaan perlengkapan ibadah, mushaf Al-Qur’an, perlengkapan sekolah, serta berbagai kebutuhan rumah tangga mendesak bagi warga terdampak.

Untuk memastikan penyaluran dana umat tepat sasaran dan tidak tumpang tindih, Baitul Mal Aceh meminta seluruh BMK di daerah terdampak membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Baitul Mal.

“Lakukan asesmen dan pendataan yang akurat. Ini dana umat, maka penyalurannya harus dilakukan sebaik mungkin,” tegas Didi.

Dalam fase tanggap darurat, Baitul Mal Aceh juga telah menyalurkan bantuan sembako ke sejumlah kabupaten/kota yang bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Ketua Baitul Mal Kabupaten Pidie Jaya, Tgk. Zulkifli, mengungkapkan bahwa sebelumnya, Senin (15/12), BMA melalui BMK Pidie Jaya telah menyalurkan bantuan masa panik berupa 159 paket kebutuhan pokok kepada korban banjir bandang yang terjadi pada 26 November lalu.

“Bantuan tersebut bersumber dari dana Baitul Mal Aceh sebesar Rp49 juta dan difokuskan untuk masyarakat terdampak banjir bandang,” jelasnya.

Adapun bantuan yang disalurkan meliputi beras 5 kilogram, perlengkapan bayi seperti susu, pampers, dan paket perawatan bayi, perlengkapan mandi dan cuci, serta perlengkapan kebutuhan perempuan. (*)