Warga Keluhkan Puskesmas Kota Baharu, Aceh Singkil. Tidak Layani Gratis Cek Kesehatan Pendaftar PPK
Foto : Photo Puskesmas Kota Baharu, Aceh Singkil. | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Pelayanan gratis hanya di berikan pada orang yang berobat di Puskesmas Kota Baharu, Aceh Singkil. Sementara bagi yang ingin melengkapi persyaratan untuk mendaftar panitia pemilihan kecamatan (PPK) di arah secara pribadi ke kesehatan di luar puskesmas. Jum'at, (26/4/2024), Kata Sabaruddin Warga Kecamatan Kota Baharu, Aceh Singkil, hendak melengkapi berkas persyaratan.
"Sungguh miris saya melihat pelayanan kesehatan Puskesmas Kota Baharu ini, karena saya berusaha, menunjukkan kartu Indonesia sehat, agar melakukan pemeriksaan kesehatan, sekalian untuk di keluarkan surat keterangan kolesterol dan gula darah dan keperluan lainya. Namun tetap di tolak dan menyuruh tidak ada di puskesmas." ujar Sabaruddin.
Lanjut, Sabar lagi, " memang aneh, perlakuan Puskesmas Kota Baharu ini, padahal kami warga setempat, kok seperti ini di perlukan cek kesehatan di luar, sementara surat sehat dari Puskesmas, apakah ini sebuah permainan untuk supaya ada biaya pembayaran, karena satu kali cek kesehatan kolesterol dan gula itu biaya 45 ribu," paparnya.
"Ini perlu di pertimbangkan oleh pejabat Pemerintah Aceh Singkil, khusus Dinas Kesehatan, agar bagi masyarakat membutuhkan cek kesehatan ada perlakuan gratis, jagan sedikit mengarah keluar, supaya Masyarakat mengeluarkan biaya." Harap Sabaruddin.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Kota Baharu Dewi Herawati.S,Km mengatakan, pelayanan kesehatan Di Puskesmas Kota Baharu, untuk cek kesehatan, hanya bagi yang berobat, tidak memberikan kepada orang - orang cek kesehatan, seperti pendaftar PPK atau nama lainnya dan disini hanya mengeluarkan surat sehat setelah di cek di luar, ucapnya.
"Karena ketersediaan alat cek kesehatan bagi orang yang berobat, kalau memang pendaftar tidak ada, maka kami arah di luar puskesmas, kalau ada ketersediaan pasti kami berikan. Mudah - mudahan kedepannya bisa di anggarkan dan ketersediaan alat memenuhi, karena bila kami berikan pada yang tes, bagaimana nanti orang berobat alat tidak ada. Sebab itulah pelayanan seperti ini." Tutup Dewi Herawati. (Khairi)