16 Mei 2024
Pendidikan

SMAN 1 Meureudu Luncurkan Program Pemilihan Duta Literasi Sekolah

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - SMAN 1 Meureudu meluncurkan program Pemilihan Duta Literasi Sekolah, Senin (31/01/22). Program literasi ini berbeda dengan program literasi sebelumnya. Jika dulu di setiap kelas diwajibkan ada perpustakaan kelas dengan buku-buku yang dibawa para siswa dari rumah kemudian antarsiswa meminjam buku yang ada di perpustakaan kelas, kali ini beda. 

Kali ini program literasi dibuat semacam ajang lomba. Siswa yang paling banyak membaca buku di perpustakaan sekolah akan dianugerahi gelar Duta Literasi. Dari mana diketahui bahwa siswa A paling banyak membaca buku? Dari resensi dan sinopsis yang dikumpulkan para siswa kepada tim juri literasi sekolah. Resensi merupakan ringkasan atau rangkuman isi buku nonfiksi. Sementara sinopsis adalah ringkasan kisah buku-buku fiksi, baik novel, kumpulan cerpen, naskah drama, skenario film, maupun puisi. 

Hal tersebut disampaikan Kepala SMAN 1 Meureudu Husna, S.Pd., M.Pd., dihadapan siswa SMAN 1 Meureudu di sela-sela acara zikir online bersama Sekda Aceh dr. Taqwallah, M. Kes., di lapangan basket sekolah yang biasanya dijadikan tempat pelaksanaan upacara bendera. 

"Program literasi ini dirancang untuk satu semester. Siswa yang paling banyak membaca buku akan kami angkat sebagai Duta Literasi SMAN 1 Meureudu. Siswa tersebut akan mendapatkan uang pembinaan dari sekolah, sertifikat, piala, dan tiap upacara senin anak kami tersebut mengenakan selempang duta literasi serta akan berdiri di tempat yang nyaman dan mudah terlihat oleh semua siswa," jelas Husna. 

Lebih lanjut disampaikan bahwa pemilihan duta literasi hanya untuk memilih satu siswa dan dijadikan duta literasi. Kemudian semester berikutnya duta literasi dan 20 siswa yang terbanyak mengumpulkan laporan bacaan berupa resensi dan sinopsis akan dibimbing oleh guru kami yang selama ini gemar menulis di media. 

"Inilah inti dari program ini. Untuk menemukan anak-anak yang hobi membaca agar dibimbing menulis. Jika karya anak-anak terbit di media, saya pikir itu akan mensugesti anak-anak lain untuk mulai membudayakan membaca," ungkap Husna.

"Mudah-mudahan program ini bisa berjalan sempurna. Bila berjalan tiap semester, kami berencana akan menerbitkan buku kompilasi tulisan para siswa yang telah dimuat di media," terang alumni SMAN 1 Meureudu angkatan 1988 tersebut. 

"Ada banyak manfaat jika program ini berjalan baik. Pertama, anak-anak yang menulis tersebut akan mendapatkan modal utama sebagai mahasiswa. Ke depan, di kampus nantinya, mereka akan jadi figur-figur yang dikenal dosennya karena mampu menyampaikan gagasannya lewat tulisan di media." 

"Manfaat kedua, citra atau nama SMAN 1 Meureudu diharapkan dapat dikenal di dunia pendidikan, khususnya di Aceh, sebagai lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan siswa yang berdaya saing di era Revolusi 4.0 ini," jelas Husna. (EM)