23 November 2024
Komunitas Pijay Gleeh

Sampah Berserakan Membusuk, Siapa Bertanggung Jawab

Foto : SAMPAH MEMBUSUK - Kesadaran rendah dan kurangnya perhatian pemerintah menjadikan persoalan sampah tidak kunjung beres. Lokasi Keude Luengputu | LIPUTAN GAMPONG NEWS

Liputangampongnews.id - Sampah liar berserakan ada dimana-mana dalam kawasan Kabupaten Pidie Jaya. Keberadaan sampah berserakan itu, selain mengganggu ketertiban umum, juga menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan. Lalu siapa yang paling bertanggungjawab???

Ada beberapa lokasi terpantau oleh awak media ini yang sering terdapat sampah berserakan. Diantaranya, pinggir Jalan Langien, Keude Luengputu, daerah aliran sungai Keude Trienggadeng, Jalan Kereta Api Gampong Meue, Jalan negara Gampong Tuengkluet dan Jalan Komplek Perkantoran Pemkab Pidie Jaya.

"Sesungguhnya ini merupakan tanggungjawab kita semuanya. Namun dalam hal ini tanggungjawab utama ada pada masing-masing instansi teknis, mulai dari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Lingkungan Hidup hingga Pemerintah Desa setempat," jelas Fazli Husin, Ketua Pijaygleeh kepada Liputangampongnews.id, Kamis (26/8/2021).

Jika semua steakholder memahami tupoksinya masing-masing, keberadaan sampah liar di tengah masyarakat tidak akan terjadi, apalagi sampai menumpuk dan berserakan di jalan-jalan seperti saat ini.

Fazli menjelaskan, misalnya apabila sampah liar itu berada di pinggir jalan, maka sudah kewajiban Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum yang membersihkan sampah-sampah itu.

"Kalau berada di pinggir jalan milik kabupaten, itu seharusnya yang tanggung jawab yang punya jalan, yakni Bina Marga," jelasnya.

Sementara, sampah liar yang berada di pinggir sungai atau saluran, maka yang bertanggung jawab berada di Bidang Sumber Daya Air. Kemudian, apabila berada di lingkungan desa, itu sudah menjadi tanggung jawab pemerintah desa. "Kalau yang berada di tempat pembuangan sampah sementara (TPS), itu tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup," bebernya.

Secara terpisah Dona Paru, salah satu pemerhati lingkungan menambahkan, jika semua steakholder menjalankan tugasnya masing-masing, ia yakin persoalan sampah di negeri japakeh ini bisa diatasi. "Jangan saling lempar tanggung jawab dengan alasan klasik, anggaran kurang. Itu tidak fair," cerutunya.

Selain itu, ia berharap penanganan sampah di Pidie Jaya bisa dilakukan secara komprehensif, mulai dari pengangkutan sampah hingga pengolahan sampah. "Apalagi jika sampah-sampah ini bisa dikelola menjadi suatu barang yang memiliki nilai ekonomis, ini baru oke," pungkas Dona Paru. (***)