Righ Issu Adhi, Dorong Pengembangan Proyek Strategis Nasional
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - PT Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat kepercayaan pemerintah dalam Penyertaan Modal Negara (PMN) pada bisnisnya mampu berkontribusi untuk dipergunakan sebagai setoran modal pembangunan beberapa Prokyek Strategis Nasional (PSN).
Staf Ahli Komisi VI DPR RI Mustafa Ali Woyla, menyampaikan, rights issue Adhi dilaksanakan dengan dasar mendapatkan persetujuan dari Komisi VI DPR dan Perarturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2022 tentang PMN sebagai dasar hukum.
"Setelah dilakukan HMETD periode 28 Oktober-8 November 2022, Adhi berhasil menyarap dana Rp2,6 triliun dengan komposisi PMN Rp1,96 triliun dan dana publik Rp689 miliar," katanya kepada wartawan Kamis (29/12/2022).
Hal itu juga disampaikan Mustafa secara tertulis saat menjadi pemateri dalam sosialisasi peran kemitraan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Eva Sky Hotel Meulaboh, Aceh Barat 22 Desember 2022.
Acara tersebut diikuti seratusan pemuda dan mahasiswa, dengan tujuan memberi semangat dan motivasi agar tumbuh semangat kewirausahaan dengan dukungan materil kerjasama dari perusahaan Negara Adhi Karya yang berdiri sejak 1960 itu.
Kata Mustafa Ali, proyek-proyek yang masuk dalam pendanaan rights issue Adhi antara lain Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM Karian-Serpong Timur.
"Setelah pelaksanaan Right Issue, komposisi kepemilikan saham di ADHI menjadi 64 persen dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 36 persen dimiliki oleh publik," jelas Mustafa yang merupakan putra Aceh Barat itu.
Kata Mustafa, saat ini Adhi memiliki 180 proyek konstruksi yang sedang berjalan, termasuk di Provinsi Aceh yakni proyek jalan tol Sigli-Banda Aceh, LRT Jabodetabek, MRT Jakarta CP201 dan CP20, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
Kemudian Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Smelter Manyar di Gresik, dan beberapa proyek di Ibu Kota Negara (Fender Jembatan Pulau Balang, Hunian Pekerja Konstruksi, Jalan Tol Segmen 3A Karang Joang-Kariangau).
"Selain pengembangan bisnis, dengan adanya rights issue ini perseroan juga memberikan manfaat bagi pemerintah, Negara dan masyarakat. Salah satunya melalui peningkatan PDB/ PDRB, lapangan kerja, pajak dan dividen," tuturnya.
Dampak lain yang dapat dirasakan adalah konektivitas wilayah menuju daerah pariwisata. Saat ini Adhi memiliki 4 lini bisnis utama, yaitu engineering dan konstruksi, properti dan hospitaliti, manufaktur, investasi dan konsesi.
Andi perusahaan tersebut kata Mustafa, terbukti dapat dirasakan manfaatnya sesuai dengan pekerjaan, terutama jalan tol, tentunya akan mempermudah konektivitas semua lini kebutuhan di berbagai sektor, seperti pariwisata dan jasa.
"Selain proyek ruas jalan tol untuk konektivitas dan memangkas jarak tempuh, proyek penjernihan air dan pendistribusian air bersih seperti proyek SPAM Karian-Serpong Timur juga diestimasi akan memberikan manfaat ekonomi makro," demikian Mustafa. (Fadly P.B)