31 Januari 2025
Sosial

Pj Bupati & Komunitas Pijay Gleeh Gelorakan Semangat Gotong Royong Warga di Kota Meureudu

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDPenjabat (Pj.) Bupati Pidie Jaya, Ahmad Dedek, bersama Komunitas Pijay Gleeh memimpin gotong royong massal untuk membersihkan saluran induk irigasi Meureudu sepanjang kurang lebih 6 kilometer, Jumat, 24 Januari 2025. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dan melibatkan banyak pihak hingga selesai.

Tampak hadir dalam aksi gotong royong di pusat Ibukota Kabupaten Pidie Jaya itu Pj. Bupati Pidie Jaya H.T Ahmad Dadek, H.T. Zikri Anggota DPRK Pidie Jaya Partai Golkar, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Camat, Kapolsek, serta Danramil setempat.

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan relawan dari Komunitas Pijay Gleeh, Palang Merah Indonesia (PMI), Masyarakat Peduli Sungai (MPS), Muspika Meureudu, Camat Meureudu, Danramil 19/Meureudu, Kapolsek Meureudu, serta para Keuchik dan warga dari delapan gampong.

Ratusan warga yang hadir dari delapan gampong yang ikut serta dalam aksi gotong royong ini diantaranya warga Gampong Manyang Lancok, Manyang Cut, Beurawang, Meunasah Lhok Mesjid Tuha, Kota Meureudu, Meuraksa, dan Meunasah Balek. 

Sebelumnya, Pj. Bupati Pidie Jaya telah menginstruksikan para Keuchik untuk memobilisasi warga dari masing-masing gampong agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Pj. Bupati Ahmad Dedek menggelorakan semangat gotong royong warga dan menekankan pentingnya menjaga saluran induk irigasi Meureudu sebagai sarana pengairan vital. Ia menyoroti penyempitan saluran yang kini hanya selebar dua meter, jauh lebih kecil dari ukuran aslinya yang mencapai tiga meter. Kondisi ini, menurut Pj. Bupati, disebabkan oleh pembangunan liar dan pembuangan sampah sembarangan.

"Saluran induk ini adalah sarana pengairan yang sangat penting dan harus dijaga bersama. Tidak boleh ada pembangunan liar atau aktivitas yang merusak. Semua pihak harus berkomitmen untuk melestarikan fungsinya," tegas Ahmad Dedek. Ia juga menegaskan bahwa perbaikan dan pemeliharaan saluran ini menjadi tanggung jawab penuh Dinas Pengairan Provinsi Aceh.

Mustafa, salah seorang Kadus di Kota Meureudu, menambahkan bahwa menjaga saluran irigasi adalah kewajiban bersama. "Saluran induk ini memiliki status istimewa sebagai sarana pengairan yang tidak boleh diganggu gugat. Tidak boleh ada bangunan liar atau perpindahan fungsi, karena ini demi kemaslahatan petani dan pertanian," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Pijay Gleeh, Fazli Husin, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi saluran irigasi yang semakin memprihatinkan. “Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat dan pemerintah untuk lebih peduli terhadap irigasi. Tanpa saluran yang optimal, petani akan kesulitan mendapatkan pasokan air yang cukup,” katanya.

Kegiatan gotong royong ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi utama saluran irigasi Meureudu, memastikan kelancaran pengairan, dan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut. Semangat kebersamaan dan gotong royong yang ditunjukkan warga menjadi bukti bahwa permasalahan lingkungan dan pertanian adalah tanggung jawab bersama. (**)