22 November 2024
Kisah
Dona Paru

Perjuangan Dona Paru: Bertahan Hidup di Tengah Teguran Satpol PP dan Kesulitan

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDDona Paru, seorang pedagang kecil, harus berjuang keras mengais rezeki di kota Meureudu dan Keude Lueng Putu. Kisahnya yang penuh perjuangan dan kesedihan mencerminkan realitas hidup banyak pedagang kecil lainnya yang menghadapi berbagai tantangan demi mempertahankan hidup mereka.

Di Meureudu, Dona hanya bisa berjualan dua jam sehari. Hal ini disebabkan oleh seringnya ia ditegur oleh Satpol PP yang berpatroli di daerah tersebut. "Satpol PP di sini ramai sekali kawan. Jadi saya harus menghargai situasi ini dan hanya bisa berjualan dua kali sehari," ungkap Dona dengan nada sedih. Akibatnya, dagangan buah langsatnya sering tidak habis terjual.

Namun, kesulitan tersebut tidak membuat Dona menyerah. Ia melanjutkan jualannya di malam hari di Keude Lueng Putu. "Karena di Meureudu dagangan sering tidak habis, saya lanjut berjualan di Lueng Putu malam hari," ujarnya. Langkah ini diambilnya agar dapat menambah pendapatan dan menghindari teguran dari petugas.

Selain berjualan di malam hari, Dona juga membuka layanan pengantaran di sekitar Keude Lueng Putu, Musa Paru, Langgin, dan sekitarnya. "Saya membuka layanan pengantaran agar bisa menjangkau lebih banyak pelanggan," kata Dona. Layanan ini membantunya untuk tetap bisa berjualan meskipun situasi di lapangan tidak selalu mendukung.

Dona menyadari bahwa perjuangannya tidak akan mudah, namun ia tetap gigih dan pantang menyerah. Ia menggantungkan harapannya pada pertolongan Allah. 

"Saya tidak memiliki daya dan upaya kecuali pertolongan Allah," katanya sambil meneteskan air mata. Keyakinannya pada ayat “Fainna ma'al 'usri yusra, inna ma'al 'usri yusra.” Artinya: “Maka sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. Ayat ini  menjadi sumber kekuatannya.

Kisah Dona Paru merupakan cerminan betapa beratnya perjuangan pedagang kecil dalam menghadapi berbagai tantangan. Namun, dengan semangat dan doa, Dona berharap kesulitan yang dihadapinya akan segera berlalu dan digantikan dengan kemudahan. Ia berharap, suatu saat, upayanya ini akan membuahkan hasil yang lebih baik bagi kehidupannya dan keluarganya. (**)