21 November 2024
News

Kepala BNN Provinsi Aceh Kunker ke Pidie Jaya

Foto : Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjend. Pol.Ir. Sukandar, M.M. saat menyampaikan sambutan | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh Brigjend. Pol.Ir. Sukandar, M.M. yang didampingi Ketua DWP BNNP Aceh Ny. Ning Sukandar beserta rombongan melaksanakan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Pidie Jaya, Selasa (14/03/2023) sore. Rombongan juga didampingi oleh Kepala BNN dari Kabupaten Bireuen, Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie.

Wakil Bupati Pidie Jaya Dr. H. Said Mulyadi, SE, M.Si akrab disapa Waled bersama Sekdakab Pidie Jaya Ir Jailani Bramat, Forkopimda Pidie Jaya (Kapolres, Kejati, Perwakilan Dandim 0102), Para Asisten dan Kepala SKPK Pidie Jaya, menyambut kedatangan BNN Provinsi Aceh, di Rumah Dinas (Pendopo 2) di Meureudu.

Kegiatan penyambutan itu diawali dengan Peusijuk terhadap Kepala BNNP Aceh dan Ketua DWP BNNP Aceh Ny. Ning Sukandar yang dilakukan oleh tokoh Adat Pidie Jaya.Waled, dalam sambutannya mengatakan Kabuptaen Pidie Jaya yang memiliki sekitar 150 ribu lebih penduduk berada di sisi timur laut Provinsi Aceh dan berbatasan langsung dengan laut. Dari delapan kecamatan yang ada, hanya stu kecamatan yang tidak memiliki pesisir laut dan satu kecamatan tidak memiliki daerah pengunungan.

“Kehadiran Bapak Kepala BNNP Aceh sangat tepat, memang Pidie Jaya ada beberapa kali menjadi pintu masuknya barang haram (Narkoba) dalam jumlah besar. Kami berharap kepada pihak berwajib baik BNN maupun Polisi agar wilayah Kabupaten Pidie Jaya selalu terawasi dari masuknya barang haram tersebut.” Pinta Waled

Selama ini selalu berkoordinasi dengan BNNK Pidie Jaya untuk menanggulangi dan memberantas penyalahgunaan narkoba di Pidie Jaya juga menghindari masuknya Narkoba di Kabupaten Pidie Jaya.” Pungkas Waled.

Sementara Kepala BNNP Aceh Brigjend.Pol. Ir. Sukandar M.M. dalam sambutannya memaparkan rombongan BNNP Aceh sudah mengunjungi ke seluruh wilayah keliling Aceh. Hal ini dilakukan untuk memetakan daerah pesisir yang rawan masuknya Narkoba.

Ada tiga program dalam kunjungan ini, pertama kita mau menyapu bersih Narkoba di Aceh, tapi jika alat sapu kita masih kotor itu tidak akan terlaksana dengan baik. Tujuannya sapu yang kita buat untuk menyapu ini tidak kotor. “Menjaga yang masih bersih dan membersihkan yang sudah kotor”sebagai moto kita dalam pemberantasan narkoba.

Kedua, deteksi dini melalui tes urine narkoba kepada calon pengantin. Dimana selama ini akibat pengaruh narkotika, angka perceraian di Aceh mencapai 60 persen.

“Bahkan di luar daerah Aceh sudah ada kejadian menjual istri untuk kebutuhan narkoba. Semoga hal ini jangan sampai terjadi di Aceh. Oleh karena itu ada beberapa langkah dilakukan BNN untuk pemberantasan narkotika sejak dini.” Pungkas Sukandar

Selanjutnya Ketiga, BNN Provinsi Aceh terus berkoordinasi dengan BNN Pusat untuk mengantisipasi masuk Narkoba ke Aceh melalui pesisir.” Tutup Kepala BNNP Aceh.

Kegitan diakhiri Do’a dan penyerahan cendera mata serta jamuan makan bersama para tamu undangan. (*)