17 Mei 2024
Mimbar Islam

Partai Aceh dan MPTT Gelar Halal bi Halal di MRB

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Partai Aceh bersama Mejelis Pengkajian Tauhid Tashawuf menggelar momen halal bi halal dengan khidmat di Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada  28 April 2024, mulai pukul 21.00 hingga selesai.

Momen silaturrahmi ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat dari beberapa kabupaten di Aceh. Terlihat jamaah membanjiri Mesjid Raya Baiturrahman sampai ke area pelataran di bawah menara payung yang menjadi ikon kemegahan MRB.

Ketua Umum DPP Partai Aceh, Muzakkir Manaf (Mualem), yang seharusnya hadir, namun karena suatu hal diwakili oleh Sekjen DPP Partai Aceh H. Kamaruddin Abu Bakar atau dikenal Abu Razak. Hadir juga Pangdam Iskandar Muda yang diwakili Letkol Inf. Is Sukandar, anggota DPD RI H. Fachrul Razi, M.IP, ketua fraksi DPRA Tgk. Tarmizi, S.IP, dan tokoh-tokoh PA aktif lainnya. Dari kalangan birokrat ikut hadir Rektor Ubudiyah Indonesia Prof.Adjunct DR. Marniati M.kes. Sementara dari kalangan MPTT-I dihadiri langsung oleh Murabbi Abuya Syech Amran Waly Al Khalidy selaku mursyid dan pimpinan majelis, dan Sahal Tastari Waly selaku ketua MPTT-I pusat.

Abu Razak menyampaikan betapa pentingnya umat Islam mengikuti dan mengamalkan dakwah Tauhid Tashawuf yang membawa perubahan akhlak umat ke arah yang lebih baik. Pihaknya sangat mendukung kegiatan keagamaan majelis ini yang telah terbukti memberi manfaat kepada umat dalam meniti kehidupan dalam bermasyarakat dan beragama.

Senator Aceh, Fachrul Razi, juga memberikan apresiasi kepada ajaran yang dibawa oleh MPTT-I yang dibawah bimbingan Abuya Amran Waly. Dia mengatakan bahwa di luar Aceh banyak orang menitipkan salam melalui dirinya dan menyatakan rindu mendalam ingin bertemu Abuya. 

"Ilmu ini sangat dibutuhkan oleh semua level umat Islam, bahkan saya melihat buku-buku karya Abuya dijadikan referensi untuk disertasi dan dikupas di Universitas-Universitas Islam di Pulau Jawa," ucap Fachrul.

Sebelum ditutupi oleh zikir akbar Rateb Siribe, Abuya Amran berkesempatan memberikan tausiah dan berbagi pengalaman manis pahitnya memperjuangkan ilmu ini. Abuya menggagas dan memperjuangkan ilmu dimaksud agar umat Islam dapat hidup aman tentram di sisi Allah, terlepas dari kesyirikan dan kenifakan. Tidak terlihat yang lainnya melainkan hanya Allah saja dalam segala sendi kehidupan. "Inilah kunci sebenarnya untuk mendapatkan Aceh merdeka, yaitu merdeka dari jeratan hawa nafsu dan syaitan, agar kita senantiasa hidup bersama Allah", demikian Abuya menjelaskan.

Momen mulia ini disukseskan oleh segenap pihak, baik dari pengurus MRB, pihak keamanan, para relawan, panitia, dan pihak lainnya. Majelis Pengkajian Tauhid Tashawuf tidak mengusung partai, namun membantu siapa saja yang memberikan kontribusi nyata untuk agama Allah. Keselarasan yang terbina ini diharapkan memberikan kesejukan tersendiri bagi masyarakat dan dapat memberi semangat bagi umat untuk mencintai ajaran agama, menjalankan syariat yang benar, agar bisa kembali kepada hakikat yang nyata serta senantiasa mencintai Allah dan Rasul. (T.Zulkarnaini)