LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Terkait kasus pembangunan Masjid Taqwa Muhammadiyah Samalanga di Desa Sangso Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) angkat bicara. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen jangan mengkambinghitamkan wartawan.

Hal itu ditegaskan Ketua PWI Kabupaten Bireuen, Ariadi B Jangka menanggapi pernyataan Pemkab Bireuen dalam rilis tertanggal 3 November 2022. Wartawan senior, Ariadi B Jangka, Sabtu (5/11/22) mengakui dirinya tidak mengerti tentang isi dari rilis Pemkab Bireuen yang menyebut pemberitaan media online kontradiktif.

“Yang kontradiktif pada bagian mana? Setahu saya media hanya menulis apa yang disampai narasumber”, ujar Ariadi B Jangka yang juga Pemred Motropolis.id dan Habadaily.com.

Tambahkan ia, apabila ada media yang membuat berita kontradiktif tunjukkan medianya. Jangan asal asal tuduh, ibarat kata, lempar batu sembunyi tangan.

“Pemkab Bireuen jangan mencari aman dengan mengaburkan persoalan sebenarnya. Kalau ada media yang membuat berita kontradiktif tunjukan media mana”, tegas Ariadi B Jangka pemegang Sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers.

Sebelumnya, Layanan Bantuan Hukum (LBH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan rilis tentang pertemuan dengan Bupati Bireuen dan unsur Forkopimda Bireuen.

“Rilis inilah yang dipublikasi oleh media. Kalau menyebut media online kontradiktif itu salah alamat. Jadi Pemkab jangan mengkambinghitamkan media. Kami tidak bisa terima ini”, sebut Ariadi B. Jangka, juga mantan Pimred media cetak Harian Aceh

Bang Billy sapaan akrab Ariadi B Jangka menduga ada pihak di tubuh Pemerintah Kabupaten Bireuen yang berupaya membenturkan Pj. Bupati Bireuen dengan kalangan media.“Dugaan saya ini bukan pemikiran Pj. Bupati Bireuen, Bapak Aulia Sofyan. Saya tahu persis sosok Pj. Bupati Bireuen, beliau  lurus–lurus saja”, ketus Bang Bily.

Pewarta : Adi Saluem