Miswar, Ketua Satgas Konflik Satwa Himbau Warga Bersahabat dengan Po Meurah
Liputangampongnews.id - Ketua Satgas Penanggulangan Konflik antara Manusia dan Satwa liar Kabupaten Pidie Jaya, Miswar Yusuf menghimbau kepada semua pekebun supaya jangan sekali-kali mengusik satwa liar.
Hentikan perburuan terhadap satwa, hentikan pembalakan liar, stop pembakaran hutan, Insha Allah petani kebun tidak akan diusik oleh gajah maupun satwa liar lainnya, kata Miswar Yusuf.
Pihak Satgas bersama rekan Ranger dan Pamhut BKPH Krueng Tiro sudah melakukan respon konflik yang kali ini dari tanggal 28 juli 2021.
Kali ini satgas agak kewalahan dalam menggiring Po Meurah, dikarenakan posisi gajah sangat menyebar. Kata dia.
Dikatakannya, Gajah Mulai dari Translok Panton Limeng Gampong Aki Neungoh berjumlah ± 1 ekor, katanya. Gajah diperkirakan sudah berada di lokasi perkebunan masyarakat selama 13 hari, katanya.
Sedangakan yang di Gampong Jiejeim berjumlah ± 3 ekor gajah, diperkirakan sudah berada di lokasi perkebunan masyarakat selama 11 hari.
Di Translok Abah Lueng berjumlah ± 7 ekor gajah diperkirakan sudah berada di lokasi perkebunan masyarakat selama 16 hari, serta lokasi lahan kombatan Gampong Cubo Sukon berjumlah ± 2 ekor gajah diperkirakan sudah berada di lokasi perkebunan masyarakat selama 15 hari.
Ketua satgas mengucapkan banyak terima kasih kepada FFI office Aceh yang selama ini mendukung penuh apa saja kegiatan satgas penanggulangan konflik satwa di Pidie Jaya, dalam hal mitigasi konflik satwa, respon konflik maupun sosialisasi kepada masyarakat dalam melindungi satwa liar, ujarnya.
Selain itu, Miswar juga mengucapkan terima kasih juga kepada CRU Aceh yang sudah mensupport ranger dalam hal patroli perlindungan satwa liar di Pidie Jaya.
Kasatgas juga mengucapkan rasa terima kasih kepada BKSDA Aceh yang selama ini selalu mendukung langkah satgas di Pijay dalam hal respon konflik.
Sementara kepala BKPH Krueng Tiro, Muhammad David, S. Hut mengatakan, dalam hal respon konflik ini berdasarkan laporan masyarakat yang selama ini kebunnya di obrak abrik kawanan gajah liar.
Pihaknya, melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan sampai hari ini kami terus melakukan respon terhadap gangguan tersebut, ujarnya.
Menurutnya, tanaman yang ganggu oleh kawanan gajah liar itu antara lain, Pinang, Pisang, Sawit, Kelapa serta padi, pungkasnya. (**)