LIRA Minta Polda Aceh Turunkan Personil Tangkap Mafia Pupuk Di Agara
Foto : M. Saleh Selian, Bupatinya LIRA Aceh Tenggara | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Bupati Lumbung Informasi Rakyat Aceh Tenggara (LIRA) Agara, M. Saleh Selian meminta pihak Polda Aceh untuk menurunkan tim khusus ke Kabupaten Aceh Tenggara untuk menangkap mafia pupuk ber.
Karena dari tahun ke tahun terus membuat keresahan serta kesulitan bagi para petani untuk mendapatkan pupuk yang dengan sesuai harga enceran tertinggi (HET).
“Miris kita melihat masyarakat petani terkadang sulit untuk mendapatkan pupuk, bahkan harganya pun mahal. Artinya, hasil panen dan modal tidak sesuai,” sebut Saleh Selian kepada liputangampongnews.id, Rabu (25/1/2023).
Berdasarkan laporan dari masyarakat yang LIRA peroleh bahwa, di daerah Kecamatan Babussalam petani membeli satu sak pupuk urea seharga Rp 200.000.
“Kondisi mahalnya pupuk subsidi dipastikan juga terjadi di 15 kecamatan lainnya, yang pasti diduga lebih parah lagi,” katanya.
Bahkan, persoalan pupuk langka dan mahal setiap tahun pasti ditemukan dan keluhan oleh petani.Ini semacam adanya permainan mafia pupuk yang tidak pernah satupun ditangkap atau diproses hukum .
"Sesulit itukah membuktikan dugaan permainan di Kabupaten Aceh Tenggara seolah - olah pihak APH tidak bisa berbuat untuk melakukan pencegahan mauapun mengejar para mafia pupuk ” cetusnya.
LIRA Agara berharap, pihak Polda Aceh segera menurunkan tim khusus ke Aceh Tenggara guna mengatasi persoalan peredaran pupuk subsidi yang langka dan sulit didapat petani.
“Kami minta aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan terhadap kios – kios yang nakal yang diduga menjual pupuk subsidi di atas harga enceran tertinggi (HET) dan tangkap mafia pupuk sebagai bentuk efek jera supaya tahun berikutnya tidak muncul isu pupuk langka dan mahal,” harap Saleh Selian.
Apa lagi Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2023, mendapat jatah urea bersubsidi mencapai 12 ribu ton yang akan diberikan kepada petani yang berhak.
Ia menyebutkan, di Kabupaten Aceh Tenggara saat ini ada sekitar empat distributor yang akan mendistribusikan urea bersubsidi di seluruh wilayah melalui kios-kios pengencer.
Penyaluran urea bersubsidi sesuai wilayah masing-masing dan pengawasan urea bersubsidi ini harus diperketat, bila perlu butuh pengawasan ketat dari aparat kepolisian,” tandasnya.
Di tahun 2023 ini, kita berharap Polda Aceh turun ke Aceh Tenggara untuk melihat ke lapangan untuk melakukan pengawasan pendistribusian pupuk urea bersubsidi.
Bila ada terjadi penyimpangan dalam penyaluran dilapangan tangkap dan proses sesuai hukum yang berlaku dan jangan main- main dengan hal ini biar ada efek jera bagi mafia pupuk.
Salah seorang warga Agara, Adi (40) kepada liputagampongnesw.id mengaku, sulit mendapatkan pupuk subsidi. Jika pun ada, malah harganya pun dijual di atas HET.
Pewarta : Iqbl