21 November 2024
Daerah

Sekda Pidie Jaya Diduga Langgar Netralitas ASN, Foto Dukungan 02 di TikTok Viral

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDSebuah akun TikTok bernama Payeut Serungkeng kembali viral setelah memposting foto Sekretaris Daerah (Sekda) Pidie Jaya, Bahrom Bakti, bersama dr. Zaini Abdullah, mantan Gubernur Aceh; Aiyub Bin Abbas, mantan Bupati Pidie Jaya; serta beberapa orang lainnya. Dalam foto tersebut, tampak jelas mereka mengacungkan dua jari, yang dianggap sebagai simbol dukungan terhadap pasangan calon Gubernur Aceh nomor urut 02.

Dengan gestur yang menunjukkan simbol kemenangan bagi paslon 02, kehadiran Bahrom Bakti sebagai pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) dianggap telah melanggar prinsip netralitas yang seharusnya dipegang teguh oleh setiap ASN. 

Tindakan Sekda Pidie Jaya ini memicu perdebatan publik karena peraturan ASN secara tegas melarang dukungan terhadap salah satu pasangan calon dalam Pilkada.

Saat dikonfirmasi pada Sabtu (2/11), Bahrom mengakui bahwa foto tersebut memang diambil saat dirinya berkunjung ke rumah dr. Zaini Abdullah untuk menjenguk mantan Gubernur Aceh yang sedang sakit. Namun, ia tidak menanggapi dugaan pelanggaran netralitas yang dilayangkan kepadanya terkait gestur dukungan dalam foto tersebut.

Video di akun TikTok Payeut Serungkeng ini sudah ditonton lebih dari 23,4 ribu kali, dengan 194 likes dan 25 komentar yang beragam. Unggahan ini memancing reaksi publik, terutama terkait posisi Bahrom sebagai ASN yang seharusnya bersikap netral di tengah kontestasi politik.

Beragam komentar dari pengguna TikTok menyoroti isu ini dengan nada sinis. Salah satu akun, @Rakan Setia, menyindir dalam komentarnya, "Pj sekda pijay dukung 02." Sedangkan akun lain, @History Of Aceh, menulis, “Peu han di dukung man ngon jih awai, 2012 kon dua ih di peurahob rakyat Aceh yang di peugah jak u tanoh suci ngon kapai pesiar dan 1 juta/KK,” disertai emotikon tawa.

Beberapa pengguna lain, seperti akun @Jindrang Tho, mengomentari dengan kalimat, “Asai blah kamoe Hana Pue Pue… yg bek blah deh… ingat itu.” Komentar-komentar ini menambah warna dalam diskusi terkait netralitas ASN di Aceh menjelang pemilihan gubernur mendatang. (**)