17 September 2024
Mimbar Islam

Khatib: Pemimpin Zalim, Jalan Menuju Kehancuran

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID Pemimpin yang adil adalah dambaan setiap bangsa. Hanya melalui keadilan, sebuah bangsa dapat meraih kemakmuran dan kesejahteraan. Demikian disampaikan Tgk Alwy Akbar Al Khalidi, SH, MH, dalam khutbah Jum'at di Masjid Al-Hidayah, Dusun Meusara Agung, Gampong Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar pada 6 September.

Sebaliknya, menurut Tgk Alwy Akbar, pemimpin yang zalim dan tidak adil akan menjadi bencana bagi rakyatnya, memusnahkan harapan, dan membawa kehancuran. 

“Kemakmuran akan menjadi mimpi yang tak terwujud, dan keadilan hanya akan tinggal dalam angan-angan,” ujarnya.

Tgk Alwy mengutip Surah Asy-Syura ayat 42, "Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa mengindahkan kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih,".

Lebih lanjut, Alwy menegaskan bahwa pemimpin yang mengkhianati amanah termasuk ke dalam golongan orang munafik.

"Rasulullah SAW mengingatkan dalam hadisnya tentang ciri-ciri orang munafik: ada empat tanda munafik, yaitu jika diberi amanah dia khianat, jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika berselisih dia curang (HR Bukhari)," ungkapnya.

Menurut Alwy, ketika seorang pemimpin diberi amanah namun ia khianat dan menyalahgunakan kepercayaan, ia merusak fondasi kepercayaan antara pemimpin dan rakyat.

"Tindakan ini tidak hanya menzalimi rakyat, tetapi juga menghancurkan masa depan bangsa," tambah Alumnus Magister Hukum Islam UIN Sumatera Utara Medan tersebut.

Pemimpin yang tidak adil, menurut Alwy, akan menghadapi konsekuensi berat, baik di dunia maupun di akhirat. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW, "Tidaklah seorang hamba yang dipasrahkan oleh Allah untuk memimpin rakyat, kemudian ia meninggal dunia dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk surga. (HR Muslim)".

Hadis ini, lanjut Alwy, merupakan peringatan keras bagi para pemimpin. Ketidakadilan bukan hanya merugikan rakyat, tetapi juga membawa konsekuensi berat di akhirat. Bagi pemimpin yang curang, surga adalah tempat yang haram baginya.

Dalam riwayat lain, Alwy mengutip sabda Rasulullah SAW, "Tidaklah seorang pemimpin, meskipun hanya memimpin sedikit atau banyak orang, jika ia tidak berlaku adil, kecuali Allah akan melemparkan wajahnya ke dalam neraka. (HR Ahmad)".

Ia menekankan bahwa kehancuran seorang pemimpin yang zalim dimulai dari pengabaian terhadap keadilan. "Ketika seorang pemimpin tidak lagi berlaku adil, ia akan terjerumus dalam kebinasaan, baik di dunia maupun di akhirat," tegas Ketua Yayasan Dayah Mini Aceh tersebut.

Alwy menegaskan bahwa menjadi pemimpin bukanlah perkara kecil. Tanggung jawab besar melekat pada jabatan tersebut. "Pemimpin yang adil akan mendapatkan pahala besar di sisi Allah SWT, sedangkan pemimpin yang zalim akan menerima azab yang pedih. Kita semua, baik sebagai pemimpin rumah tangga, pemimpin dalam lingkungan kerja, maupun pemimpin dalam masyarakat, hendaknya selalu berlaku adil," tutupnya. (ridha yunawardi)