Janji Manis Kadinkes Bireuen, RSUD Peusangan Raya Tetap Mangkrak!
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Janji manis Dinas Kesehatan (Dinkes) Bireuen tentang perubahan status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Peusangan Raya seolah menjadi angin surga bagi masyarakat Peusangan. Namun, saat ditinjau langsung ke lapangan, yang terlihat justru gedung kosong tanpa aktivitas pelayanan kesehatan yang dijanjikan. Ekspektasi publik yang tinggi kini berhadapan dengan kenyataan pahit, RSUD yang digadang-gadang menjadi fasilitas kesehatan andalan masih terbengkalai.
Sejak diresmikan oleh Pj. Bupati Bireuen pada 14 November 2022, RSUD Peusangan Raya yang berlokasi di Gampong Blang Asan, Kecamatan Peusangan, belum juga difungsikan. Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Peusangan Raya, Tgk. H. Jalaluddin bin H. Mukhtar Abbas, menegaskan bahwa rumah sakit ini seharusnya sudah beroperasi, bukan sekadar menjadi pajangan. “Kalau memang sudah dijadikan RSUD, segera operasionalkan! Jangan hanya janji-janji kosong, sementara anggaran miliaran rupiah dari APBK Bireuen sudah terpakai,” kecamnya.
Tidak hanya itu, Tgk. H. Jalaluddin juga mendesak Inspektorat Bireuen untuk melakukan audit terhadap anggaran pembangunan rumah sakit ini. Ia khawatir RSUD Peusangan Raya bisa bernasib sama seperti RSUD dr. Fauziah Bireuen yang diduga menanggung utang puluhan miliar sebelum akhirnya diaudit atas perintah bupati. “Jangan sampai dana besar habis, tapi pelayanan kesehatan tetap nol besar!” tegasnya.
Tuntutan agar rumah sakit ini segera difungsikan juga dialamatkan kepada anggota DPRA Dapil Bireuen dan DPRK Bireuen. Mereka diminta serius mengawal anggaran agar pembangunan rumah sakit ini tidak dibiarkan mangkrak. Jika RSUD Peusangan Raya benar-benar difungsikan, masyarakat di wilayah timur Bireuen tak perlu lagi jauh-jauh berobat ke pusat kota. Sayangnya, hingga kini, harapan itu masih sebatas wacana tanpa realisasi.
Kunjungan Bupati dan Wakil Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST – H. Ir. Razuardi, MT, ke RSUD Peusangan Raya pada Rabu (12/3/2025) seharusnya menjadi momentum mencari solusi konkret. Namun, pernyataan Bupati H. Mukhlis justru semakin mengaburkan kepastian. “Prosesnya masih panjang, tapi akan tetap diusahakan untuk kelanjutannya,” ujarnya tanpa memberikan kepastian kapan rumah sakit ini benar-benar akan beroperasi.
Sementara itu, Kadinkes Bireuen, dr. Iwan, menyebut bahwa RSUD Peusangan Raya masih harus melalui proses registrasi di Kementerian Kesehatan. Ia menargetkan rumah sakit ini baru akan dibuka dan beroperasi pada November 2025. Artinya, masyarakat Peusangan harus bersabar setidaknya delapan bulan lagi, itu pun jika janji ini benar-benar ditepati. Jika tidak, angin surga dari Kadinkes Bireuen akan kembali menjadi ilusi yang tak kunjung berbuah realita. (Adi S)