Ismuhar, Mantan Kombatan GAM Yang Terlupakan, Sekarang Jadi Pedagang Ikan Keliling
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Potret kehidupan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Ismuhar sepenuhnya berubah drastis tanpa ada jaminan apapun untuk kesejahteraan hidup keluarganya. Pernah menjadi anggota Polisi aktif selama empat belas (14) bulan bertugas tahun 1997 sampai 1998, Ismuhar terpanggil untuk bergabung dengan perjuangan GAM dari masa konflik sampai RI dan GAM damai di Tahun 2005.
Namun sungguh miris nasibnya sekarang pasca perdamaian RI dan GAM yang sudah berumur hampir 17 tahun. Keadaannya nyaris dilupakan, Bang Mancoeng sapaan akrab dikalangan GAM setiap harinya harus berjuang untuk bertahan hidup demi mencari sesuap nasi dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Ditemui awak media liputangampongnews.id, Jum'at (04/3/2022) Ismuhar bercerita panjang lebar tentang kehidupannya. Dirinya merupakan salah seorang Eks Kombatan GAM Wilayah Batee Iliek atau yang biasa disapa dikalangan GAM Bang Mancoeng saat ini menetap di Gampong Cot Trieng, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, Aceh. Bang Mancoeng rela lari dari profesinya sebagai Polisi RI demi bergabung dengan perjuangan.
Masa dewasanya dihabiskan untuk kabur dari kejaran tentara maupun polisi Indonesia keluar masuk hutan. Ismuhar yang bercita-cita seperti anggota GAM lainya, yaitu melepaskan wilayah Aceh dari kendali Republik Indonesia. Jakarta dianggapnya merampas kekayaan alam Aceh, dan hanya menyisakan kemiskinan bagi para penduduk asli sepertinya.
Sekilas mengingat sejarah sebelum bergabung dengan GAM waktu Aceh konflik, Ismuhar merupakan salah seorang anggota Polisi aktif. Mancoeng disela-sela aktivitasnya sebagai pedagang sayur dan ikan keliling bertema dengan awak media ini di pedalaman Kabupaten Bireuen, tepatnya di Desa Krueng Simpo, dengan nada bicara rendah, dia menceritakan, alangkah di sayang kan dengan nasib sebahagian rekan-rekan dari kalangan mantan GAM. Sampai sekarang ini kurang di perhatikan baik dari petinggi KPA maupun dari Pemerintah Aceh yang juga bagian dari mantan pejuang GAM.
Padahal semua kita tau tujuan dari perdamaian RI dan GAM. Salah satu poin perjanjian damai Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka 16 tahun lalu adalah jaminan kesejahteraan bagi eks-kombatan. Apakah ini sudah terealisasi seutuhnya, pertanyakan Ismuhar kepada awak media ini yang juga merupakan teman seperjuangan masa konflik Aceh.
Kembali bertanya, Apakah tidak ada perhatian kepada mantan GAM dan korban konflik umumnya Rakyat Aceh. Menurut Ismuhar yang memimpin Aceh sekarang adalah pemimpin yang "mau" bukan Pemimpin yang mampu mensejahterakan pertumbuhan ekonomi Rakyat Aceh.
Harapan Ismuhar yang disampaikan melalui media ini, untuk rekan-rekan Kombatan GAM dengan keadaan sekarang ini belajarlah dengan hati yang ikhlas untuk bertahan hidup, berhentilah memikirkan politik- politik yang kurang jelas yang dapat merugikan diri sendiri dan umumnya rakyat Aceh." ingatkan Bang Mancoeng.
Secara terpisah, awak media ini menyempatkan bertemu dengan Ramazan Arahman (yang disapa, Pang Belo) warga Dusun Kubu Habib, Desa Teumpok Baru, Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen. Pang Belo merupakan wakil KPA Dll Bireuen.
Pang Belo sangat prihatin terhadap kondisi Ismuhar dia sekarang ini sudah memilih menjadi pedagang keliling begitu juga dengan rekan-rekan yang lain, bila kondisi seperti ini di biarkan begitu saja," kata Belo kepada awak media liputangampongnews.id, dia kuatir, untuk mengajak kita-kita (eks Kombatan) kompak seperti dulu sangat sulit, dikarenakan banyak kombatan sekarang ini harus memikirkan nasib diri sendiri.
Tetapi ada satu poin penting yang harus sama-sama kita ketahui, bila petinggi KPA atau sejenisnya ada perhatian untuk mantan kombatan GAM dan korban konflik Aceh, bisa mensejahterakan sebagaimana salah satu isi poin dalam perjanjian perdamaian RI dan GAM, di situlah lahir kembali "kekompakan" seperti dulu." pungkas wakil KPA Dll Batee Iliek mengakhiri.
Pewarta: Adi Saleum