09 April 2025
Kisah

Kisah Pilu Zahratul Aini, Remaja Disabilitas yang Hidup dalam Kemiskinan Ekstrem di Pidie Jaya

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDZahratul Aini, seorang remaja 17 tahun asal Desa Tijien Husen, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh menjalani kehidupan penuh perjuangan. Remaja tuna wicara ini berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan. Selama lima tahun terakhir, keluarga Zahratul nyaris tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, meskipun tergolong dalam kategori miskin ekstrem.

Kondisi fisik Zahratul Aini menambah kompleksitas penderitaannya. Ia tidak bisa berjalan dan harus digendong oleh ibunya setiap hari. Sang ibu, Nuraini, dengan penuh kasih sayang dan ketabahan, menggendong putrinya yang memiliki berat sekitar 18 kilogram. Di usia yang seharusnya ia menikmati masa remaja dan pendidikan, Zahratul malah bergulat dengan keterbatasan fisik dan penyakit kulit yang kronis.

Penyakit kulit yang dialami Zahratul memperburuk keadaannya. Kulitnya yang terkelupas dan kebiruan menambah deretan cobaan yang harus ia lalui. Meski demikian, keluarga ini tetap berusaha bertahan, meski dengan keterbatasan ekonomi yang sangat mencolok. Ayah Zahratul, Suardi, hanya bekerja serabutan, sementara Nuraini menghabiskan waktunya merawat Zahratul dan adik-adiknya.

Nuraini mengenang masa ketika keluarganya masih mendapat bantuan dari pemerintah. “Dulu kami pernah dapat bantuan, tapi sudah lima tahun ini tidak ada lagi. Saya tidak tahu kenapa bantuan itu berhenti. Padahal, kami sangat membutuhkannya, terutama untuk kebutuhan anak kami yang sakit,” ucap Nuraini sambil menahan tangis.

Kondisi keluarga ini jelas memerlukan perhatian serius. Selain untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal, mereka juga membutuhkan dukungan medis dan fasilitas pendukung untuk Zahratul. Sayangnya, sejauh ini belum ada bantuan yang kembali mengalir ke rumah sederhana mereka.

Kisah Zahratul Aini adalah potret nyata tentang bagaimana masyarakat yang paling rentan sering kali terabaikan. Di tengah upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, kisah ini mengingatkan kita bahwa masih banyak keluarga yang membutuhkan uluran tangan. Kemanusiaan dan kepedulian harus terus menjadi prioritas dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil.

Sementara itu, Plh. Kadis Sosial P3A Pidie Jaya, Agus Maidi melalui Kabid Rehabilitasi Sosial, Azharyadi, S.Pi, MM, menyampaikan bahwa Zahratul Aini, warga Gampong Tijien Husen, Kecamatan Ulim, pernah menerima bantuan dari Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial P3A Kabupaten Pidie Jaya.

Bantuan tersebut berupa permakanan tahun 2023 yang didanai oleh DOKA, dalam bentuk barang seperti beras, minyak goreng, gula pasir, kacang hijau, susu kotak, telur, madu, roti kaleng, sarden, teh kotak, dan kecap manis, sebut Ari. 

Selain itu, pada tahun 2021, Zahratul Aini juga menerima bantuan kursi roda untuk cerebral palsy (CP). Keluarga tersebut juga terdaftar sebagai penerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial RI. (**)