19 April 2025
Opini

Integrasi Pendidikan Umum dan Dayah: Menyatukan Ilmu dan Akhlak untuk Generasi Emas Pidie Jaya

Oleh: Tgk. Mujlisal, S.Ag., MH - Ketua Bidang Pendidikan Dayah Darul Munawwarah

OPINI - “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
Sabda Rasulullah SAW tersebut menjadi dasar utama bahwa misi kenabian bukan semata membawa risalah keimanan, tetapi juga membentuk pribadi yang luhur dalam akhlak. Akhlak inilah yang menjadi fondasi kokoh bagi setiap peradaban besar dalam sejarah umat manusia.

Jika kita berbicara tentang masa depan Pidie Jaya, maka tak dapat dielakkan bahwa kita sedang berbicara tentang generasi emas—anak-anak kita hari ini yang akan memimpin daerah ini di masa mendatang. Untuk melahirkan generasi emas, kita tidak hanya membutuhkan sekolah yang bagus atau guru yang kompeten, tetapi lebih dari itu, kita membutuhkan sistem pendidikan yang membentuk manusia seutuhnya: cerdas, beriman, dan berakhlak.

Kebutuhan Mendesak: Integrasi Pendidikan Umum dan Dayah

Pendidikan formal hari ini, meski telah mengalami berbagai reformasi kurikulum, masih cenderung menekankan aspek kognitif dan akademik. Akibatnya, banyak anak-anak kita yang mungkin unggul dalam prestasi, tetapi goyah dalam prinsip. Di sinilah pendidikan dayah menunjukkan relevansi dan keunggulannya: menanamkan nilai, membentuk karakter, serta menumbuhkan izzah (harga diri) seorang muslim.

Sudah saatnya sistem pendidikan TK, Sekolah Dasar dan Pendidikan Menengah di Pidie Jaya terintegrasi secara strategis dan berkelanjutan dengan sistem pendidikan dayah. Ini bukan tentang menjadikan sekolah-sekolah umum seperti dayah secara bentuk, melainkan menyerap semangat dan substansi nilai-nilai dayah ke dalam kurikulum pendidikan nasional.

Nilai-nilai seperti ta’zim kepada guru, kesederhanaan hidup, disiplin ibadah, kecintaan pada ilmu, serta keikhlasan dalam menuntut ilmu adalah warisan emas yang telah dijaga oleh para ulama dalam sistem dayah selama ratusan tahun. Nilai-nilai ini perlu hadir dalam setiap ruang kelas di Pidie Jaya.

Peran Strategis MPD dalam Menjembatani Sistem

Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Pidie Jaya memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong integrasi pendidikan umum dan dayah. MPD, sebagai lembaga representatif masyarakat dalam dunia pendidikan, dapat bertindak sebagai:

Penyusun arah kebijakan daerah yang mengakomodasi nilai-nilai lokal religius dalam sistem pendidikan formal.

Fasilitator kerja sama antara sekolah dan dayah, termasuk dalam hal pertukaran tenaga pengajar, pelatihan guru, hingga perumusan kurikulum lokal berbasis nilai Islam.

Pengawal mutu karakter siswa, bukan hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam integritas moral, sikap, dan akhlak keseharian.

Penggerak inovasi pendidikan berbasis nilai lokal, seperti program tahfiz terpadu, pendidikan kitab kuning ringan, atau ekstrakurikuler adab Islam di sekolah.

Jika peran ini dioptimalkan, maka akan lahir generasi Pidie Jaya yang tidak hanya piawai berlogika, tetapi juga luhur dalam budi dan kokoh dalam prinsip.

Dari Kelas Menuju Peradaban

Transformasi pendidikan bukan hanya soal struktur dan kurikulum, tetapi tentang orientasi dan nilai. Di era digital yang sarat godaan, pendidikan tanpa nilai adalah kapal tanpa kompas. Karena itu, kolaborasi antara sekolah dan dayah bukan lagi pilihan, tapi keniscayaan.

Kita tidak boleh puas hanya dengan mencetak lulusan yang hebat dalam angka, tetapi kosong dalam nurani. Sebaliknya, kita harus berusaha melahirkan ulul albab—mereka yang mampu menggabungkan kekuatan pikir dan kejernihan zikir.

Dayah Darul Munawwarah, sebagai salah satu institusi pendidikan Islam di Pidie Jaya, siap menjadi bagian dari gerakan besar ini. Kami membuka pintu kolaborasi, menyambut gagasan, dan siap bersinergi dengan sekolah-sekolah umum demi masa depan daerah yang kita cintai ini.

Pidie Jaya memiliki potensi besar. Tetapi potensi ini hanya akan menjadi kenyataan jika dibarengi dengan arah pembangunan sumber daya manusia yang kuat secara spiritual, tangguh secara intelektual, dan kokoh secara moral. Mari kita mulai dari sekarang: membangun sistem pendidikan yang berbasis nilai, berakar dari agama, dan berorientasi pada kemajuan. Di sanalah generasi emas akan lahir dan tumbuh.