22 November 2024
Opini

Filsafat Manusia Dan Implikasinya Terhadap Rumusan Pendidikan Islam

Oleh: Dawam Hanan - Mahasiswa Fisip Unsyiah

Di ketahui bahwasan nya filsafat adalah ilmu yang mengantarkan kita tentag makna kebijaksanaan, manusia sebagai makhluk Tuhan yang istimewa, menempati posisi khusus dalam setiap ideologi dan dimensi. Tidak hanya dalam dunia pendidikan, bahkan dalam seluruh ranah keilmuan seperti sosial, psikologi, politik dan sebagainya.maka dari itu kita mbil konteks dalam filsafat islam Dalam pendidikan, pembahasan manusia adalah pintu pertama untuk bisa merumuskan komponen pendidikan lainnya seperti, visi dan misi, tujuan, kurikulum, metodologi, guru dan sebagainya. Karena hal tersebut, baru dapat di rumuskan dengan benar, jika objek pendidikan berupa manusia dikenali dan dipahami dengan benar. Dan jikalau kita tijau dalam sisi ilmu pendidikan, pendidikan yang di dambakan adalah untuk manusia. Manusia adalah poros utama pendidikan, maka menjadi keharusan bagi setiap filsafat pendidikan untuk dapat menjelaskan hakikat manusia seutuhnya. Kesalahan dalam memahami hakikat peserta didik akan menjadikan kegagalan dalam proses pendidikan, Dan tidak luput dari kata mausia yang mem pengaruhi ilmu tersebut.

Pendidikan islam sednri bisa juga termasuk dalam kategori filsafat idealism yang mana filsafat idealisme adalah sebuah aliran filsafat yang menekan kan kepetingan keunggulan atau roh dari pada sifat sifat kebendaan atau material, filsafat pendidikan yang benar. Itu disebabkan karena filsafat pendidikan didasarkan kepada pengetahuan yang utuh mengenai manusa, filsafat membicarakan persolan secara mendasar akikat, maka solusi yang diberikan juga akan berdampak mendasar.

Manusia mempunyai pemikiran yang berbeda melainkan apa yang di pikirkan orang lain,’bagaimana hal tersebut terjadi’Ada berpendapat manusia hanya sekumpulan materi yang tersusun dari benda-benda kimia, bahwa semua kegiatan yang dilakukan manusia mulai dari berpikir, merasa, merenung, mencipta, mengingat dan lainnya, tiada lain hanya sebatas kecenderungan psikologi saja yang sebenarnya semua itu adalah bangunan dari materi, Manusia dalam pendidikan islam ialah pendidikan Islam tidak mau berapologi, mencoba-mencoba atau mengikuti prasangka dan khayalan. Manusia dalam Islam adalah makhluk yang dijelaskan oleh Tuhan sebagai Pencipta Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya. Manusia

Pendidikan manusia harus mengindahkan ketiga unsur: akal, jasmani dan hati nurani. Dari itu yang dimaksud pendidikan manusia seutuhnya adalah yang memperhatikan tiga unsur diatas. Semua unsur tidak boleh terlewatkan. Dengan pendidikan tersebut akan menghasilkan insan kamil. Islam menekankan pada keseimbangan.

Tidak boleh mengabaikan salah satu dari ketiga unsur diatas, yang mengabaikan telah megabaikan manusia itu sendiri. pendidikan hanya sebagai alat yang menyesuaikan diri dengan bakat dan potensi anak. Sedangkan konvergensi William Stern berusaha mengakomodasi semua. Maka teori ini merumuskan tujuan pendidikan tidak hanya untuk membentuk anak didik melalui faktor eksternal, namun ia juga meciptakan kondisi dan situasi yang sesuai agar potensi bawaan anak dapat tersalurkan.

Kita selaku manusia yang baik terhadap pendidikan maka dari itu majukan lah pendidikan yang aja menjadi baik, Agar kelak kehidupan kita menjadi lebih baiklagi bekerja dengan ikhlas hati dan bekerja sebagai ibadah dan akhlak pun harus ada tertanam dalam dri kita, jika tidak ada akhlak sama saja maka hasilnya nihil.