21 November 2024
Daerah

Festival Meurukon Aceh Resmi Bergulir, Dikuti 14 Kecamatan Se-Kabupaten Bireuen

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Festival Meurukon Aceh 2022 resmi digulirkan di Kabupaten Bireuen, mulai Jumat malam, 25-26 Maret 2022. Event tersebut diikuti 14 Kecamatan di Kabupaten Bireuen .

Acara yang digelar oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) tersebut bertema “Revitalisasi Seni Tutur Aceh”. Bertempat di aula Hotel Fajar.

Mewakili Kadisbudpar Aceh, Kepala Seksi Bahasa, Azizar Mansyah mengatakan tujuan kegiatan Festival Meurukon tersebut untuk membangkitkan kembali kebudayaan Aceh di segi seni tutur.

Hal itu, menurutnya sebagai peninggalan endatu yang harus dilestarikan.

Selain itu tambah Azizar, juga untuk pembinaan terhadap seni budaya daerah, seperti meurukon sebagai bagian khasanah sastra Aceh.

“Kita berharap seni meurukon ini dapat terus berkembang dan semakin dikenal di masyarakat luas, khususnya di Bireuen,” kata Azizar.

Lebih lanjut, sebut Azizar, pihaknya akan terus berupaya menyelenggarakan event seni budaya di daerah.

“Dengan upaya seperti ini diharapkan dapat membangkitkan semangat pekerja seni dan pekerja kreatif guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani diwakili Staf Ahli Bupati dr Mukhtar Mars berharap melalui Festival Meurukon, dapat mengimplementasikan nilai-nilai moral.

Mukhtar mengatakan, meurukon merupakan tradisi seni religi yang mengkaji serta mengimpementasi akan pilar-pilar keimanan dan keislaman.

Apalagi, sambungnya, meurukon sudah lama berkembang di dalam masyarakat Aceh secara turun temurun serta memiliki daya tarik tersendiri sebagai salah seni tutur lokal yang harus dilestarikan.

"Melalui Festival Meurukon ini diharapkan juga, agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai moral bagi generasi muda melalui seni tutur islam Aceh,"paparnya.

Selanjutnya, ia mengajak masyarakat untuk menjadikan budaya meurukon sebagai marwah dari setiap perilaku kehidupan.

Selain itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dr. H. Amiruddin Idris selaku pemilik aspirasi kegiatan tersebut menyebutkan festival meurukon itu digelas sebagai wujud menjaga budaya Aceh yang islami. 

"Meurukon adalah seni tutur yang menguraikan akan hukum-hukum islam yang dalam acara ini diperlombakan dari grup ke grup yang mewakili kecamatan yang ada di Bireuen," jelasnya. 

Tak hanya itu, politisi partai PPP itu juga menyebutkan, meurukon menjadi salah satu cara dalam menghalau budaya asing yang tidak sesuai dengan syariat islam. 

Menurutnya, kegiatan meurukon itu harus direvitalisasi dan dikembangkan. 

"Meurukon bukan hanya tugas orang yang tua-tua semata, tapi harus bisa turun temurun dan menjadi seni tutur relegi yang akan diwarisi oleh generasi mendatang," imbuhnya. 

Ia mengatakan, meurukon adalah seni tutur yang sifatnya mengedukasi, serta pengetahuan akan hukum-hukum islam yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pewarta: Adi Saleum