Dulu Ma Gurugui Angkat Senjata AK47 Kini Angkat Cangkul
Foto : Azwani (Ma Gurugui) | LIPUTAN GAMPONG NEWS
Liputangampongnews.d - Azwani (49) yang biasa disapa Ma Gurugui salah seorang mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka Sogoe Alue Kuta, D lll Wilayah Bate Iliek, Dusun Lhoek Beurandang, Gampong Bungkah Mesjid, Kecamatan Jangka, Kabuten Bireuen.
Kepada perwarta media ini Azwani menuturkan, hampir 17 Tahun Perdamaian RI dan GAM saya rasa tidak ada perubahan bagi korban konflik dan anak anak syuhada, apa lagi mantan gerakan aceh merdeka. Begitu pula dengan rakyat aceh bangsa lon sayang.
Kadang saya juga berfikir apakah kami sudah tertipu lagi, ataukah sejarah masa DI TII terulang kembali, Wallahu 'alam hanya para petinggi GAM dan juru runding yang lebih tau nasib rakyat aceh dan para kombatan GAM, ujar Azwani.
Yang membuat saya Miris kata Azwani, semenjak perdamaian Helsinki yang ditanda tangani bersama pada tanggal 15 agustus 2005 silam, sampai kini hidup mantan kombatan masih berada dibawah garis kemiskinan.
Sekarang ibarat pepatah nasi sudah menjadi bubur, dulu saya mangkul AK 47 setelah di potong potong kini saya angkat cangkul, ujar Azwani.
Ayah dua anak ini saat ini bekerja angkat cangkul dan angkat tanah untuk menafkahi dua buah hatinya
yang masih menempuh pendidikan disalah satu pasantren di Kecamatan Peusangan.
Sedangkan istri saya salah seorang tenaga guru bakti disalah satu instansi pemerintah. Sudah 12 tahun menjadi tenaga honorer belum ada pengangkatan dari pemerintah pusat.
Apa lagi kondisi Covid 19, seperti saat ini, untuk mencari rezeki saja susah dan terjepit, semua pada menjerit, pendapatan dalam sehari hari saja tidak menentu.
Azwani berharap kepada pemerintah pusat atau pun pemerintah aceh dan pemkab bireuen harus benar-benar serius dan peduli terhadap rakyat aceh yang masih hidup di garis kemiskinan, tukasnya.
Pewarta: Adi Saleum