Tokoh Pemekaran Pijay Dukung Idris Djohan dan Abdurrahman Puteh untuk Perubahan
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Sejumlah tokoh pemekaran Pidie Jaya, di antaranya H. M. Yusuf Ishaq, mantan Pimpinan DPRK Pidie selama tiga periode, dengan tegas menyuarakan dukungan mereka terhadap Idris Djohan dan Abdurrahman Puteh untuk memimpin perubahan di Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (18/4).
Mereka menyatakan selama lebih dari sepuluh tahun, Pidie Jaya belum mengalami dampak signifikan dalam hal pembangunan, kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan, meninggalkan masyarakat dalam kondisi frustasi. Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini, tokoh-tokoh pemekaran Pidie Jaya menyampaikan keyakinan mereka bahwa Idris Djohan dan Abdurrahman Puteh, sebagai dua putra terbaik dari wilayah tersebut, akan mampu membawa perubahan yang dibutuhkan.
Yusuf Ishaq dan para pendiri daerah pemekaran Pidie Jaya meyakini bahwa Idris Djohan dan Abdurrahman Puteh memiliki rekam jejak yang kuat dan kompeten dalam memimpin, baik dari tingkat lokal hingga nasional. Tokoh Pidie Jaya menitipkan harapan besar kepada kedua figur tersebut untuk membawa Pidie Jaya menuju arah yang lebih baik.
Dalam konteks ini, tokoh-tokoh seperti H. Lukman, H. Bachtiar Effendi, Mukhsin Hanafiah, H. M. Yusuf Ishaq, H. Syahrul Nurfa, Mustari Mukhtar, Ahmadi Syahbuddin, M. Diah Mahmud, dan tokoh pemekaran lainnya juga bergabung dalam menyuarakan aspirasi untuk perubahan yang lebih baik di Pidie Jaya.
Para pendukung Idris Djohan dan Abdurrahman Puteh berharap agar dibawah kepemimpinan keduanya, akan terjadi peningkatan signifikan dalam pelaksanaan Syari'at Islam, peningkatan taraf hidup masyarakat, keseimbangan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta peningkatan disiplin pegawai negeri sipil (ASN).
Dengan demikian, Pidie Jaya diharapkan dapat menjadi daerah percontohan dalam berbagai aspek kehidupan. Harapan ini didasarkan pada kegagalan program-program sebelumnya yang tidak mampu memberikan dampak yang signifikan, serta keprihatinan terhadap situasi saat ini di mana terjadi ketimpangan akses terhadap kesejahteraan dan jabatan.
Selain itu, para tokoh pemekaran Pidie Jaya juga mengingatkan pentingnya menjaga prinsip kesetaraan dan keadilan dalam memilih figur pemimpin di masa mendatang. Mereka menekankan perlunya menghindari praktik nepotisme dan menjunjung tinggi kepentingan rakyat secara keseluruhan, bukan hanya segelintir kelompok atau individu tertentu. Dengan demikian, diharapkan bahwa Pidie Jaya akan mengalami perubahan yang nyata dan berkelanjutan di bawah kepemimpinan yang baru. Dengan Pilkada serentak tahun 2024 yang akan datang, masyarakat diharapkan dapat memilih figur yang dianggap sebagai _idaman_ oleh para tokoh pendiri Pidie Jaya, guna mewujudkan harapan dan aspirasi bersama untuk kemajuan daerah tersebut. (**)