21 April 2025
Daerah

Anak Panglima GAM Ingatkan Pemerintah Aceh: Jangan Lupa Asal-Usul Dana Otsus, Itu Uang Rakyat dan Darah Para Syuhada

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDTgk. Mauliadi Sulaiman, salah satu anak dari Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di wilayah IV Batee Iliek Sagoe Chiek Muda Madhasan, menyampaikan peringatan keras kepada Pemerintah Aceh agar tidak lupa diri dalam mengelola dana Otonomi Khusus (Otsus) yang terus dikucurkan oleh pemerintah pusat pasca perdamaian RI-GAM, Minggu 20/4/2025.

Dalam pernyataannya, Tgk. Mauliadi menegaskan bahwa dana Otsus bukanlah hasil dari belas kasihan negara, melainkan buah dari perjuangan panjang rakyat Aceh yang mempertaruhkan harta, darah, nyawa, dan air mata demi memperjuangkan kemerdekaan aceh saat itu. .

"Jangan terlalu ambisi dalam mengelola uang rampasan perang. Ini bukan dana hibah. Ini adalah hak rakyat Aceh, hasil dari perjanjian damai yang berdiri di atas pengorbanan para syuhada, janda-janda konflik, dan anak-anak pejuang yang kini hidup dalam kemiskinan," kata Tgk. Mauliadi. Minggu 20 April 2025.

Ia menyayangkan bahwa setelah 20 tahun perdamaian diteken antara RI dan GAM, kesejahteraan bagi mantan kombatan GAM, janda konflik, dan anak-anak para syuhada justru masih jauh dari harapan. Menurutnya, kondisi ekonomi masyarakat Aceh saat ini sangat memprihatinkan, bahkan di kalangan eks kombatan GAM sendiri.

“Seakan-akan pemerintah Aceh hari ini menutup mata terhadap penderitaan mereka. Padahal, tanpa darah dan perjuangan orang-orang tua kami, tidak akan pernah ada Otsus untuk Aceh,” lanjutnya.

Mauliadi juga menyoroti praktik-praktik penyalahgunaan dana Otsus yang kini cenderung hanya memperkaya segelintir elit pemerintahan. 

“Hari ini kita lihat, Otsus justru menjadi lahan empuk bagi oknum-oknum pejabat untuk memperkaya diri, keluarga, dan kroni-kroninya. Sementara rakyat yang berjuang dulu malah dibiarkan hidup melarat,” ucapnya dengan nada geram.

Ia mendesak Pemerintah Aceh untuk kembali kepada cita-cita awal perjuangan, dengan memastikan bahwa dana Otsus benar-benar digunakan untuk membangun kesejahteraan rakyat Aceh secara menyeluruh, terutama bagi korban konflik dan keluarga para pejuang.

“Saya berdiri hari ini bukan untuk mencari sensasi, tapi karena nurani saya sebagai anak pejuang tidak bisa lagi diam melihat ketidakadilan yang terjadi di depan mata,” pungkasnya.

Di akhir pernyataannya, Tgk. Mauliadi dengan tegas menyampaikan harapan besar kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI untuk benar-benar mengawasi dan mengaudit secara menyeluruh pengelolaan dana Otsus di Aceh.

"Kami mohon kepada KPK RI, turun ke Aceh! Lihat langsung bagaimana uang perjuangan ini dikelola. Jangan biarkan pengkhianat-pengkhianat di dalam pemerintahan Aceh terus bermain dengan keringat dan darah rakyat. Jika dibiarkan, ini bukan hanya mencederai perjuangan kami tapi juga mencabik-cabik martabat rakyat Aceh," tegasnya. (Adi S)