29 Desember 2025
Daerah
BANJIR PIDIE JAYA

40 Santri Yatim Korban Banjir Pidie Jaya Tidur di Lantai, Yayasan Bustanul Aitam Menanti Uluran Donatur

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDYayasan Bustanul Aitam di Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, masih bergulat dengan luka panjang pascabanjir bandang yang melanda wilayah itu pada 26 November 2025 silam. Air bah tidak hanya merendam bangunan, tetapi juga melucuti kenyamanan paling dasar bagi anak-anak yatim yang tinggal di panti asuhan tersebut, tempat mereka seharusnya merasa aman dan terlindungi.

Di sebuah ruang tidur yang kini, puluhan santri harus menggelar alas seadanya di lantai yang dingin. Tempat tidur yang selama ini digunakan telah lapuk, rusak, dan sebagian besar dihantam banjir hingga tak lagi layak pakai. Kondisi ini memaksa 40 santri bertahan tidur di lantai, tanpa alas yang memadai, menunggu uluran tangan dari para dermawan.

“Kami sangat membutuhkan 20 unit tempat tidur 2 tingkat untuk santri,” ujar Tgk. Nasruddin, pimpinan Yayasan Bustanul Aitam, Senin (29/12/2025). Ia menuturkan, kebutuhan tersebut bersifat mendesak agar anak-anak dapat kembali beristirahat dengan layak, menjaga kesehatan, dan fokus belajar di tengah keterbatasan yang ada.

Bagi anak-anak yatim ini, tempat tidur bukan sekadar perabot. Ia adalah ruang memulihkan lelah, menenangkan trauma, dan menumbuhkan harapan baru setelah bencana merenggut banyak hal. Tanpa tempat tidur yang layak, malam menjadi panjang, dingin, dan penuh ketidaknyamanan, sebuah kondisi yang tak seharusnya dialami anak-anak.

Yayasan Bustanul Aitam selama ini menjadi rumah pengganti bagi para santri yang kehilangan orang tua. Namun bencana alam telah memperberat beban mereka, yang kini harus memilih antara keterbatasan dana dan kebutuhan mendesak anak asuh. Bantuan para donatur menjadi cahaya yang dinanti, agar satu per satu kebutuhan dasar dapat dipenuhi kembali.

Uluran tangan sekecil apa pun akan sangat berarti. Satu tempat tidur dapat mengembalikan senyum, kesehatan, dan rasa aman bagi mereka. Di tengah dinginnya lantai yang mereka tiduri malam hari, harapan masih menyala, menunggu kepedulian para dermawan untuk menghadirkan kembali kehangatan bagi anak-anak yatim di Pidie Jaya. (**)