25 April 2024
Polri

Syukuran HUT Ke 73, Kapolres Pidie Apresiasi Peran Serta Polwan

Liputangampongnews.id - Kapolres Pidie AKBP Padli, S.H., S.I.K.,M.H, menghadiri syukuran HUT Ke -73 Polwan (1948 - 2021) yang diperingati setiap tanggal 1 September. Acara ini berlangsung di Aula Wira Satya Polres Pidie. Turut juga hadir, Waka Polres Pidie Kompol Dedy Darwinsyah,S.E., M.M, para PJU serta seluruh Polwan Jajaran Polres Pidie, Rabu 1 September 2021. 

Kapolres Pidie mengapresiasi peran serta Polisi Wanita (Polwan) mewujudkan Polri Presisi, khususnya dalam melayani dan mengayomi masyarakat serta membantu penanggulangan pandemi Covid-19.

"Saya ucapkan terimakasih, apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi seluruh Polwan di dalam mendukung seluruh kebijakan Pemerintah untuk mewujudkan transformasi Polri yang Presisi terutama di masa pandemi, serta perlindungan masyarakat, Khususnya di jajaran Polres Pidie," ucap Kapolres.

Di samping tentunya menjalankan tugas pokok sesuai peran dan tanggung jawab yang diemban oleh rekan-rekan Polwan, secara khusus AKBP Padli menyoroti peran Polwan dalam penanggulangan kasus Covid-19 di Pidie. Mulai dari Mengedukasi masyarakat, mendistribusikan Bansos, serta membantu program Vaksinasi. 

"Peran dan kontribusi Polwan betul-betul dibutuhkan di lini terdepan untuk melakukan langkah-langkah dalam menekan Guantibmas dan pengayom serta dalam melindungi masyarakat. Saya bangga kepada rekan-rekan polwan, ini harus dipertahankan," ucap Kapolres.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Pidie menekankan agar Polwan bisa menjadi teladan di masyarakat dan lingkungan keluarga. Selain sebagai anggota Polisi, Polwan juga berperan sebagai seorang ibu rumah tangga, tutup AKBP Padli.

Sekilas sejarah Polwan Indonesia, disampaikan oleh Kabag Ops Polres, AKP Iswahyudi, S.H., kepada pewarta media ini, Kamis (02/09/2021), dijelaskannya, pada awal tahun 1948, banyak kesulitan pada pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi perempuan, terutama pemeriksaan fisik dalam penanganan sebuah kasus.

Hal ini, sambungnya, Polisi sering meminta bantuan dari para istri anggota Polisi dan pegawai sipil wanita di Kepolisian untuk melaksanakan tugas pemeriksaan, khususnya pemeriksaan fisik. 

Oleh persoalan tersebut, sejumlah Organisasi Wanita dan Organisasi Wanita Islam di Bukit Tinggi, Sumbar, berinisiatif mengusulkan kepada Pemerintah agar Wanita (Perempuan) diikutsertakan dalam pendidikan Kepolisian, sehingga bisa menangani persoalan tersebut.

Ternyata Usulan Organisasi Wanita ini bersambut, Jawatan Kepolisian Negara, waktu itu untuk wilayah sumatera yang berkedudukan di Bukit Tinggi, Sumbar, memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi Polisi. 

Pada tanggal 1 September 1948, secara resmi Jawatan Kepolisian Negara menyertakan 6 (enam) siswi yaitu, Mariana Saanim, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmaniar dan Rosnalia Taher. 

Mereka bersama 44 Siswa laki-laki mulai mengikuti pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukit Tinggi, sehingga setiap tanggal 1 September diperingati sebagai hari lahirnya Polisi Wanita (Polwan) RI, demikian sekilas sejarah Polwan RI diriwayatkan oleh Kabag Ops Polres Pidie. (**)