OPINI - Sungai Krueng Aceh menjadi salah satu kawasan strategis dalam perkembangan kota sejak masa Kesultanan Aceh. Sungai ini berperan sebagai jalur masuk bagi kapal dari berbagai mancanegara. Keberadaan area tepian sungai sebagai salah satu ruang terbuka publik menjadi elemen penunjang dalam membentuk citra suatu kota. Ruang terbuka publik di tepian sungai, dermaga, dan taman hijau kota di sepanjang tepi badan air. Ruang publik kota yang salah satunya ialah ruang terbuka tepi air merupakan panggung kehidupan publik yang menjadi tempat interaksi sosial masyarakat kota. Ruang terbuka di tepian sungai berupa taman dapat dijadikan sebagai sarana relaksasi bagi masyarakat. Salah satu ruang terbuka di tepian Sungai Krueng Aceh ialah taman terbagi 2 area kodam dan area umum yang terletak di Jl. Cut Mutia Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh.
Memahami Proyek Sungai Perkotaan di Cina
Untuk lebih memahami berbagai proyek sungai perkotaan di Cina, kami mengeksplorasi pengaruh perluasan wilayah perkotaan, pembangunan sosial-ekonomi, iklim yang berbeda, sebutan 'Kota Taman Lansekap', dan pengaruh desain taman klasik Cina dan konsep Kota Taman Howard. Kami berfokus pada transformasi morfologi proyek-proyek sungai perkotaan, tidak termasuk proyek-proyek pengembangan daerah aliran sungai atau sumber daya air secara keseluruhan, meskipun proyek-proyek berskala lebih besar ini tentu saja layak untuk dikaji.
1. Perluasan Wilayah Perkotaan
Perluasan wilayah perkotaan di Cina telah menyebabkan perubahan signifikan pada sistem sungai, dengan dampak yang luas pada morfologi dan fungsi sungai.
2. Pembangunan Sosial-Ekonomi
Pembangunan sosial-ekonomi di Cina telah mendorong permintaan yang meningkat akan ruang terbuka hijau dan lanskap air, yang telah menyebabkan peningkatan proyek sungai perkotaan.
3. Iklim
Iklim yang berbeda di Cina telah mempengaruhi jenis proyek sungai yang dilakukan, dengan kota-kota di daerah beriklim kering cenderung membangun lebih banyak proyek yang membendung sungai musiman untuk menciptakan badan air sepanjang tahun.
4. Sebutan 'Kota Taman Lansekap'
Sebutan 'Kota Taman Lansekap' telah menjadi motivasi kuat bagi kota-kota di Cina untuk membangun proyek-proyek sungai, terutama proyek-proyek 'menghias' seperti ruang publik dan penghijauan linier di sepanjang sungai.
Dasar Hukum Restorasi Pengembangan Tepi Sungai Krueng Aceh
Pemerintah Kota Banda Aceh telah menetapkan kawasan tepian sungai Krueng Aceh sebagai kawasan waterfront city yang merupakan kawasan wisata dan ruang publik dalam Qanun Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh (RTRW) Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029. Pemerintah sudah melakukan pengelolaan pada taman ini, namun masih terdapat beberapa aspek capaian yang belum sesuai dengan prinsip perancangan waterfront yaitu kenyamanan, keselamatan, keamanan, dan keindahan. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak adanya pembatas antara sungai dengan jalur pejalan kaki, fasilitas yang sudah disediakan seperti deck sudah rusak, tidak adanya aktivitas pendukung yang dapat menghidupkan ruang publik taman, vegetasi berwarna yang masih minim, dan keamanan aksesibilitas bagi pengguna.
Elemen taman tepi sungai Krueng Aceh
1. Plaza.
Dikarenakan luasan taman tepi Sungai Krueng Aceh yang kecil menjadikan taman ini tidak memiliki plaza terbuka. Hanya tersedia gazebo yang terletak di tengah-tengah taman yang menjadi tempat beristirahat pagi pengunjung taman.
2. Taman.
Penataan taman menggunakan pola radial dan linier yang mengikuti jalur pedestrian. Taman ini juga menjadi aspek dominan yang terlihat saat pertama kali pengunjung sampai ke lokasi ini. Terdapat beberapa vegetasi peneduh dan vegetasi pembatas antara sungai dengan taman.
3. Dermaga.
Berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan view yang mengarah langsung ke sungai. Elemen yang mendukung dermaga di taman ini berupa tempat duduk, lampu penerangan.
Membangun taman tepi sungai Krueng Aceh yang ramah terhadap pengunjung
Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan diatas, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada taman tepi Sungai Krueng Aceh sudah tersedia elemen-elemen yang terdapat di kawasan waterfront. Namun pada aspek ruang terbuka dan penghubung masih diperlukan penambahan pada beberapa fasilitasnya. Sementara aspek pengembangan perlu ditingkatkan untuk menghadirkan fungsi taman yang berpotensi sebagai pusat aktifitas masyarakat kota.
2. Terdapat 6 kunci utama dalam meningkatkan kualitas ruang terbuka publik di kawasan waterfront. Pada aspek public amenities dan maintenance and management di taman tepi Sungai Krueng Aceh sudah ada namun masih diperlukan peningkatan fasilitas dan pemeliharaan pada sarana dan prasarana yang telah rusak. Sementara aspek water attraction, accessibility, activities and uses, dan identity belum ada sehingga diperlukannya pengadaan dengan pertimbangan Kembali.
Pemanfaatan dan pengembangan ruang terbuka publik di taman tepi Sungai Krueng Aceh muncul dari permasalahan dan potensi yang dapat menjadi acuan dalam penataan taman untuk meningkatkan kualitas ruang publik di taman ini. Maka dari itu, diperlukannya pemeliharaan dan pengelolaan dari pihak pemerintah agar fasilitas dan infrastruktur yang telah tersedia pada taman dapat terawat dan dapat difungsikan untuk jangka waktu yang lama. Serta diperlukannya kesadaran dan perhatian dari pengunjung dalam menjaga kebersihan dan keindahan serta fasilitas yang telah tersedia di taman tepi Sungai Krueng Aceh.
Penulis : MUHAMMAD NAZLI (2304204010004) - Mahasiswa Magister Arsitektur - Universitas Syiah Kuala