LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Menyemarakkan Hari Bhayangkara ke-79, Komunitas Pijay Gleeh bersama ratusan personel Polres Pidie Jaya, relawan, serta warga Gampong Meunasah Balek turun langsung ke Pantai Meurah Setia, Kecamatan Meureudu, Minggu (22/6). Aksi gotong royong ini menjadi simbol nyata kepedulian terhadap lingkungan sekaligus membangkitkan kembali semangat kolektif dalam menjaga alam pesisir dari ancaman sampah.

Sejak pagi, relawan dengan penuh semangat memunguti tumpukan sampah plastik, botol, dan limbah rumah tangga yang berserakan di sepanjang bibir pantai. Tak hanya membersihkan, kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi publik bahwa kebersihan pantai adalah tanggung jawab bersama, tak hanya dibebankan kepada pemerintah atau petugas kebersihan saja.

“Kegiatan ini adalah bentuk cinta kami pada lingkungan dan kampung halaman,” ungkap Fazli Husin, Ketua Komunitas Pijay Gleeh, kepada sejumlah wartawan. Ia menambahkan, partisipasi aktif masyarakat dalam gerakan kecil seperti ini bisa berdampak besar terhadap kesadaran kolektif soal pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Fazli menyebut, kolaborasi dengan Kapolres Pidie Jaya merupakan bagian dari gerakan berkelanjutan yang sudah lama ia kampanyekan. “Pak Kapolres mengundang kami untuk ikut menyemarakkan Hari Bhayangkara ke-79 dengan aksi nyata, bukan hanya seremonial. Ini patut diapresiasi,” tambah Fazli yang dikenal vokal dalam isu pengelolaan sampah di Pidie Jaya.

Fazli juga berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai kegiatan tahunan semata. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda dan komunitas peduli lingkungan, untuk terus bergandengan tangan dalam merawat pesisir dan laut sebagai aset masa depan. “Pantai adalah wajah daerah kita, dan wajah itu harus bersih,” ucapnya singkat namun bermakna.

Momentum Hari Bhayangkara ini seolah menjadi pemantik semangat untuk membangun budaya gotong royong dalam konteks baru peduli lingkungan. Komunitas Pijay Gleeh dan jajaran Polres Pidie Jaya memberi contoh bahwa menjaga kebersihan pantai bukan tugas musiman, melainkan kebiasaan harian yang perlu diwariskan lintas generasi. Ajakan ini terbuka bagi siapa saja yang peduli akan bumi dan masa depan. (**)