Proyek Rehabilitasi Bendungan Irigasi Lubok Meurah Dua Tak Ada Saluran Elak Petani Kekeringan
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Proyek rehabilitasi bendungan irigasi Lubok yang dikerjakan oleh PT. Sultan Jaya dengan Pagu Rp. 700.000.000,- di Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya disinyalir merugikan petani di tiga Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten setempat.
Diketahui, sejumlah petani di Kecamatan Ulim, Kecamatan Meurah Dua dan Kecamatan Meureudu Pidie Jaya merasa dirugikan akibat kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan pertanian.
Sejumlah petani di Pidie Jaya lagi memasuki musim tanam, namun mereka kesulitan mendapatkan air untuk dialiri ke areal persawahan.
Muhammad Jafar warga Meurah Dua kepada liputangampongnews.id, Kamis (7/6) mengatakan, warga di tiga Kecamatan kesulitan mendapatkan air akibat ulah dari kontraktor yang menutup mati aliran air untuk kebutuhan petani.
Kata Muhammad Jafar, pihak rekanan tidak memberikan solusi kepada petani saat melakukan pekerjaan proyek pembangunan irigasi, sehingga sejumlah petani kesulitan mendapatkan air.
Seharusnya rekanan membuat saluran alternatif agar air dapat teraliri ke sawah-sawah warga, jangan menutup mati tanpa solusi, sehingga merugikan petani, ujarnya.
Selain untuk kebutuhan petani, air tersebut juga digunakan warga untuk mandi, saat ini semua saluran irigasi yang bermuara ke Lubok kekeringan akibat ulah kontraktor yang tidak mau tau tentang kebutuhan air bagi masyarakat di tiga Kecamatan.
Dinas terkait harus menegur rekanan, agar membuat saluran alternatif supaya kebutuhan air untuk masyarakat terpenuhi, ujar Muhammad Jafar.
Sementara itu, Fahrul Rekanan PT. Sultan Jaya dikonfirmasi pewarta liputangampongnews.id, kamis (7/6) mengatakan, masyarakat harap bersabar karena pekerjaan yang berat baru selesai dikerjakan. Jika kami paksa untuk melepaskan air maka pekerjaan yang baru selesai tersebut akan hancur semuanya tergerus air.
"Seharusnya butuh waktu 14 hari susudah "dicor" baru normal bisa digunakan. Tidak bisa kami paksakan untuk langsung melepaskan air. Jadi harap bersabarlah karena pekerjaannya tidak lama lagi.
Jika kami diminta untuk membangun saluran elak juga tidak mungkin dilakukan karena dana yang dianggarkan tidak cukup untuk itu. Jikapun dibuat sulit juga karena harus melewati bukit yang tinngi," akuinya.
Pihaknya akan berupaya mengerjarkan secepat mungkin, mudah-mudahan dalam waktu empat belas hari akan selesai dengan menggunakan alat berat., katanya.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Pidie Jaya, Drh. Muzakkir mengatakan, itu proyek dinas pengairan Provinsi Aceh. Mereka berjanji pada hari kamis (7)/6) sore ini akan dibuka kembali pintu airnya, kita ingin lihat apakah mereka komit terhadap janjinya, karena saat ini petani sangat butuh air karena sebahagian lahan sawah yang sudah diolah sudah mengering kembali, kata Muzakkir.
Sebahagian yang mau semai benih juga tidak bisa disemai, dampaknya tanam juga tidak akan serentak, pungkas Kadistan Pijay.
Sementara, KPA Proyek Rehabilitasi Bendungan Irigasi Lubok Meurah Dua Muna Akrama mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan pihat terkait di Pidie Jaya. Dan sudah ada keputusan malam ini akan dibukakan pintu air.
Terkait saluran elak, katanya memang tidak mungkin dibangun karena tidak ada di RAB dan dikhawatirkan jika digunakan pipa akan menghacurkan bangunan yang sudah ada.
Pihaknya, juga belum bisa memastikan kedepan bahwa aliran air itu biasa dilepaskan atau tidak, kita akan lihat kondisinya dulu dan akan kita bicarakan kembali, pungkasnya. (**)