Penyerobotan Kantor Sekretariat Zuriat Diduga Upaya Menggagalkan HAUL Sultan Aceh Ke 387
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Raja XIII Kesultanan Negeri Daya Aceh Darussalam, Teuku Raja Saifullah dalam keterangan tertulis yang dikirm ke redaksi liputangampongnews.id, Kamis (21/9) mengungkapkan kekesalannya terkait penyerobotan kantor Sekretariat Zuriat di Komplek Baperis, Makam Kerajaan Sultan Iskandar Muda, Peuniti, Kecamatan, Baiturrahman, Banda Aceh.
Dikatakan, aset peninggalan kerajaan Aceh yang selama ini digunakan untuk kegiatan musyawarah dan mufakat telah beralih fungsi menjadi Kantor Persatuan Isteri Purnawirawan (PERIP) tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.
“Telah terjadi peralihan kantor sekretariat yang selama ini kami gunakan, tanpa ada pemberitahuan, secara resmi,"
Mirisnya lagi, kata Raja Saifullah pamflet nama diturunkan secara paksa, pintu masuk diganti kunci sehingga akses keluar masuk tidak bisa lagi, seharusnya pihak PERIP tidak dengan cara demikian perlu di musyawarahkan dulu secara baik-baik, tidak hanya main serobot saja, karena tempat itu masih kami gunakan selaku Pewaris Kerajaan Sultan Iskandar Muda.
“Apa lagi pengambilan kantor itu menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HAUL) Sultan Iskandar Muda ke-387 yang akan digagas pada tanggal 27 Desember 2023 mendatang, oleh Lsm Satuan Percepatan Pembangunan (SATGAS PP) Aceh selaku penitia pelaksana yang selamnya di tujuk oleh Pemerintah Aceh sendiri melalui dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh kini sudah berjalan selama tujuh tahun, dengan ada peralihan kantor secara paksa kami menduga tujuan untuk mengagalkan perayaan HAUL kedepan yang dilakukan oleh oknum tertentu mereka kira perayaan HAUL bagian dari Politik padahal murni tidak demikian melainkan kegiatan tersebut digelar untuk Zikir bersama masyarakat.
Kegiatan tersebut bagian harapan Alim Ulama dan tokoh Aceh meminta HAUL Sultan Iskandar Muda setahun sekali wajib dilaksanakan sebatas kemampuan, tidak perlu meriah yang penting berkah, pinta ulama Aceh kepada kami.” Terang Teuku Raja Saifullah.
Sesuai arahan telah kami laksanakan Zikir di makam Sultan dan Penyampaian Sejarah, kegiatan Sosial Santunan kepada Anak yatim secara simbolis oleh Forkopimda Aceh dan Alim Ulama.
Penitia Turut mengundang Pangdam IM, Kapolda Aceh Kejari Aceh Pemko banda Aceh, Ketua DPRA, DPRK Banda Aceh, baik hadir secara langsung maupun yang mewakili.
Selesai kegiatan utama dilanjutakan makan bersama manyarakat umum tidak daripada itu dalam perayaan HAUL yang kami laksankan layak dikatakan seremonial, Artinya tidak perlu khawatir kami tidak bahas politik dan kami juga dikawal oleh TNI dan POLRI setiap kali kegiatan kami adakan. Kami hanya menyampaikan sejarah.
Menurut Raja Saifullah, sejarah itu adalah Indetitas bangsa perlu dipugar Kembali kelak anak cucu kita tidak buta sejarah, Juga perlu disampaikan supaya mereka sadar bahwa sosok Kerajaan Sultan Iskandar muda pemimpin berpegang teguh kepada hukum Syariah Islam mentaati pesan Alim Ulama, oleh karenanya Aceh Jaya dimasa itu.” ungkap Teuku Raja Saifullah.
Lebih lanjut. “Juga perlu kami sampaikan Zuriat tidak terlepas sebagai mitra Pemerintah Aceh, yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat guna meningkatkan perekonomian aceh, Haul yang kami adakan bukan tujuan untuk memecahkan belah bangsa melaikan memersatu bangsa Aceh dalam bingkai NKRI. tegasnya.
“Mudah-mudahan ini menjadi catatan bagi kita semua, jadikan HAUL sebagai perahu melaju keharmonisan antara kami para Zuriat 9 Negeri Darussalam dengan Pemerintah sekarang ini bangun komunikas dan silaturrahmi bersama -sama kita peduli Aceh kedepan lebih baik dari pada sekarang.
Dan jangan sekali-kali kami dinilai Zuriat Bak umpama tetesan minyak suatu saat dapat membinasa kuah sebelangga.” Demikian tutup Raja XIII Kesultanan Negeri Daya Aceh Darussalam.” Pungkas Teuku Raja Saifullah. (R)