Penerimaan Mahasiswa Baru, Ini Kata Dr. Safwan Ketua LP2A
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) dan TARBIYAH merupakan lembaga yang mencetak Guru-guru yang Cerdas dan kreatif yang nantinya akan menjadi tenaga pengajar di sekolah atau madrasah.
Tingginya minat calon mahasiswa yang kuliah di jurusan FKIP dan TARBIYAH menjadi hal yang harus mendapatkan perhatian secara serius karena mereka nanti akan mendidik generasi bangsa yang akan memegang estafek selanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pembina Lembaga Pemantau Pendidikan Aceh ( LP2A) DR. Safwan kepada media ini, Rabu 4/12/2024 mengatakan , Perguruan tinggi yang membuka jurusan keguruan harus betul-betul selektif, misalnya pada tataran IQ itu betul-betul harus di perhatikan syaratnya kerena guru yang IQ nya rendah akan menjadi masalah besar dalam proses mengajarsedang nantinya.
Misalnya Tingkat IQ seseorang terbagi menjadi beberapa golongan, antara lain: 70–79 (tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental), 80–90 (tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal atau disebut Dull Normal), 91–110 (tingkat IQ normal atau rata-rata), 111–120 (tingkat IQ tinggi dalam kategori normal atau disebut Bright Normal), 120–130 (tingkat IQ superior), dan 131 atau lebih (tingkat IQ sangat superior atau jenius).
"Seseorang yang memiliki IQ tinggi akan memiliki keunggulan dalam mengerjakan persoalan yang membutuhkan analisis data matematis. Skor IQ masih berpotensi untuk terus ditingkatkan dengan mengasah kemampuan seseorang atau melalui pendidikan formal " Jelas Dr. Safwan
Jadi calon mahasiswa yang kuliah di FKIP dan TARBIYAH Bukan dari IQ yang rendah apalagi lulusan dari paket C. Jadi kalau di negara Finlandia yang masuk ke jurusan keguruan adalah yang IQ tinggi, beda dengan di Indonesian kalau IQ tinggi masuk kedokteran, Teknik MIPA, Yang IQ nya rendah masuk FKIP atau TARBIYAH bahkan kebanyakan adalah yang menjadi calon mahasiswa keguruan adalah pilihan kedua atau pilihan ketiga.
Kemudian yang lebih ironinya lagi adalah ketika menjamurnya PTS yang membuka jurusan keguruan tetapi fasilitasnya tidak mampu di siapkan seperti lab, untuk jurusan Biologi, fisika, matematika, kimia, sehingga ketika mereka lulus nantinya tidak mampu untuk memprektekkan alat-alat yang seharusnya mereka prektekkan di depan siswa-siswanya. Kata Dr. Safwan, S. Pd.I, M. Ag yang juga Pakar pendidikan Aceh..
Tambahnya, Peminat FKIP dan TARBIYAH memang luar biasa. "Profesi guru saat ini memang jadi primadona," Tepatnya setelah ada pemberian tunjangan profesi sebagaimana diatur dalam UU Guru dan Dosen.
Tingginya peminat FKIP di kampus negeri dan swasta memang tidak bisa dipungkiri. Sebaliknya, Dr. Safwan juga mengatakan kuota FKIP di PTN tidak terlalu besar, untuk itu pasti ada pendaftar yang gugur, dan mengalihkan pilihannya ke FKIP di PTS yang notabenenya tidak cukup fasilitas pendukungnya
Dan kalau calon mahasiswa yang mau mendaftar keperguruan tinggi swasta setidaknya ada dua hal yang harus menjadi pertimbangan penting bagi calon pendaftar FKIP dan Tarbiyah di kampus swasta. Hal pertama yang paling penting adalah, calon pendaftar tidak boleh malu-malu menanyakan apakah kampus yang akan dimasuki itu masih mengantongi izin penyelenggaraan FKIP
"Kepastian izin penyelenggaraan itu bukan rahasia. Tetapi hak publik, terutama bagi calon pendaftar," pintanya. sistem penerbitan surat izin penyelenggaraan ini sudah berubah. Zaman dulu surat izin ini berlaku seumur hidup. Artinya tidak ada pembaharuan secara berkala.
Tetapi saat ini sistem lama itu dirubah. Saat ini surat izin penyelenggaraan FKIP dan fakultas-fakultas lainnya wajib diperbaharui empat tahun sekali. Jika kampus dinilai tidak layak menjalankan sebuah fakultas, maka izinnya dicabut. surat izin ini tidak ada kaitannya dengan akreditas.
Bisa jadi sebuah prodi di salah satu FKIP swasta telah terakreditas A, B, atau C, tetapi surat izin penyelenggaraannya mati. Paling aman adalah, calon mahasiswa harus mencari tahun keberadaan surat izin penyelenggaraan FKIP sekaligus jenjang akreditasnya.
Bisa jadi sebuah prodi di salah satu FKIP swasta telah terakreditas A, B, atau C, tetapi surat izin penyelenggaraannya mati. Paling aman adalah, calon mahasiswa harus mencari tahun keberadaan surat izin penyelenggaraan FKIP sekaligus jenjang akreditasnya.
Pertimbangan kedua bagi calon mahasiswa baru yang memilih masuk FKIP di PTS adalah menentukan target level akreditasi. "Kalau menurut saya, paling aman itu masuk prodi FKIP yang minimal terakreditasi B,
Selain jumlahnya yang relatif banyak, proses pembelajaran di prodi yang terakreditasi B lumayan bagus. tidak memungkiri jika level akreditasi dan kualitas pembelajaran berpengaruh pada kualitas lulusan.
Ngomong-ngomong soal akreditasi, masih banyak prodi-prodi FKIP di kampus swasta yang belum mengantongi akreditasi. saat ini ada sekitar 350 PTS yang menjalankan FKIP. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 16.000 prodi FKIP. Nah, ternyata saat ini ada sekitar 45 persen atau 7.200 unit prodi yang belum terakreditasi.
Faktor lainnya adalah, ketersediaan bahan ajar yang terbatas. Selain itu juga kualitas penelitian yang belum bagus. Ini sangat prihatin masih ada prodi FKIP di PTS yang tidak terakreditasi tetapi masih saja menerima mahasiswa dalam jumlah besar. (**)