21 November 2024
Opini

Pendidikan Hanya Bayar UKT Doang!

Foto : Rahmat Sapaat Siregar | LIPUTAN GAMPONG NEWS

OPINI - Belajar adalah sebuah keharusan bagi setiap manusia, guna untuk mempunyai ilmu yang bisa di alokasikan untuk bisa membedakan sesuatu yang salah dan benar, yang mana hitam dan putih, dan lain hal semisal nya, di saat seseorang sudah punya ilmu tentunya dia akan mengajarkan kepada orang yang membutuhkanya, karena dia sudah tau, bahwasanya ilmu itu akan diperlukan kapan pun dan dimanapun kondisinya, sehingga karena ilmu tersebut, banyak orangtua yang mengorbankan jiwa raga, waktu dan harta untuk anaknya dengan tujuan mendapatkan pengetahuan.

 

Pendidikan yang di ingin kan orang tua untuk anak nya tentunya hal yang bermanfaat bagi diri nya dan untuk orang lain, baik ilmu yang di dapatkan di bangku sekolah maupun tidak. Cara orang mendaptkan ilmu ini sangat beragam, ada yang mencari ilmu di luar bangku sekolah karena kurang nya kemampuan orang tua dalam hal mencari harta untuk membayar biaya Pendidikan anaknya, karena sebab keterbatasan pekerjan, dan ada yang sekolah mulai sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi dengan ke inginan kuat dalam mencari ilmu, sungguh banyak cara yang didapatkan untuk mencari ilmu itu, tapi yang menjadi pertanyaan nya, ternyata masih banyak orang yang tidak menyerap semua ilmu yang yang seharusnya mereka dapat kan ketika di bangku sekolah maupun tidak, nah… kenapa terjadi demikian? 

 

Jawabnnya adalah karena kurang nya rasa ingin untuk mengarungi ilmu itu.

Memang dia duduk di bangku sekolah atau pun di bangku perkuliahan, tapi sangat minim rasa ingin mendapatkan ilmu itu, atau mungkin dia tidak ingin sekolah karena lebih menginginkan bermain, canda tawa, dan lain hal semisalnya, tapi karena paksaan orang tua nya biar dia mendapatkan ilmu guna untuk masa depannya, dan hal itu yang membuat nya tidak bersemangat dalam meraih ilmu itu, dan tetap dia “iya” kan apa yang suruh orang tua nya, sehingga pendidikannya pun hanya Sebatas bayar spp bulanan/semester, hal itu sangat merugikan dirinya, yang kalau di hitung-hitung dari biaya UKT nya setiap semester, UKT dari berbagai mahasiswa tentunya berbeda, dan misalkan si A UKT berjumlah Rp 2,322000 dalam satu semester, maka dalam setahun berjumlah Rp 4,644,000, bila di hitung dalam empat tahun S1 maka biaya yang di perlukan sebanyak Rp 18,576,000. 

 

Bila ditambahkan dengan biaya bulanan seorang mahasiswa yang Rp 1,000,000 setiap bulan, maka dalam 4 tahun itu berjumlah Rp 48,000,000 bila di gabungkan antara biaya kuliah dengan bulanan seorang mahasiswa berjumlah sebesar 66,576,000 dan hal itu bukanlah sesuatu yang biaya kecil, yang akan di keluarkan dalam 4 tahun S1, bagaimana bagi sebahagian mahasiswa yang belum lulus 4 tahun, biayanya lebih besar lagi, bahkan lebih baik buka usaha toko baju, bengkel dan lain hal semisalnya, jika hanya sebatas kuliah saja tapi tidak mendalami pendidikannya.

 

Disebabkan ilmu yang yang harusnya dia dapatkan tidak di dapatkan, karena Pendidikan nya bukan tumbuh dari dirinya sendiri, melainkan hanya keinginan orang tua. Sehingga hari demi hari, bulan demi bulan, hingga tahun demi tahun dilewati hanya sebatas membawa seberkas ijaza, tapi isi dari dalam ijaza itu tidak di miliki. Dan itu sudah banyak kita dapati dari berbagai pelajar di perguruan tinggi maupun di tingkat SMA dan lain sebagainya. Memang mahasiswa/siswa ini mempunyai tipe-tipe secara umum yaitu :

 

1) Mahasiswa Perfeksionis

mahasiswa perfeksionis ini dia hanya fakus dan bertekat untuk mendapat mengejar nilai atau ipk, nilai ini bagi seorang perfeksionis adalah harga mati yang harus di perjuangkan,  hak tipe semacam ini sungguh banyak kita temui Ketika di bangku sekolah atau perkuliahan.

 

2) Mahasiswa Aktivis

Si mahasiswa aktivis ini adalah tipe orang yang suka ber organisasi yang memiliki banyak kegiatan di internal ataupun di eksternal kampus, karena mereka haus akan kegiatan-kegiatan, meskipun banyak mereka hadapi kesulitan-kesulitan yang membuat mereka agak capek dan jenuh, misalkan dalam hal membagi ruang waktu kuliah dan berorganisasi, tetapi dengan hal itu mereka di paksa untuk sigap dan bijaksana dalam mendahalukan yang lebih penting menurut pandangan nya masing.

 

3) Mahasiswa Agamis 

Menjadi seorang mahasiswa agamis akan mendapatkan manfaat yang banyak, karena dengan keseringan mengikuti aktivitas keagamaan, hati menjadi lembut dan suka beribadah kepada allah dan segala tugas yang di berikan akan terasa lebih ringan, di sebabkan karena hati dan pikirannya tertanam dalam untuk menyelesaikan tugas atau amanah yang diberikan dosen terhadapnya, sesuai dengan perintah yang di berikan allah terhadap hambanya, yaitu menyelesiakan Amanah.

 

4) Mahasiswa Apatis

Mahasiswa apatis ini adalah tipe orang-orang yang hanya peduli terhadap diri nya sendiri tanpa mempedulikan orang lain, meskipum banyak polemik yang terjadi di kampus atau di sekolah bahkan negara, dia tidak akan peduli,  karena yang ada di dalam pikiran si apatis ini ialah, “urus urusan loh, jangan urus urusan orang lain” wah wah…. sangat miris yah untuk berteman dengan si apatis ini, apalagi kolaborasi dengannya. Tapi itulah pakta yang dilihat di dunia Pendidikan. 

 

5) Mahasiswa Hedonis

Mahasiswa hedonis adalah tipe biasanya bagi kalangan atas atau mampu, dalam tanda kutip orang berada dalam hal ke uangan, yang keinginan nya setiap hari mikirin gimana tampil up to date dan stylis biar dilihat begitu wah…. Pada intinya, segala yang dia pengen harus terpenuhi.

 

Tipe di atas adalah tipe mahasiswa secara umum yang sering kita lihat setiap hari, tapi yang perlu kita ingat bahwa sanya kamu sudah seorang mahasiswa yang tentunya sudah seharus nya berpikiran dewasa, dewasa dalam bersikap dan berindak, jangan sampai lalai akan symbol perguruan tinggi yaitu tri darma perguruan tinggi yang berarti(Pendidikan, penelitian dan pengabdian).

 

Demikian itu kita harus dewasa dalam segala, Jangan sempat suatu saat diri mulai sadar akan pentingya Pendidikan, tapi nasi sudah jadi bubur, karena pendidikan tidak bisa di beli dengan uang dan tidak bisa di dapatkan hanya bermodalkan sekolah saja tanpa tekad yang kuat untuk mendapatkan ilmu. Maka penulis menyarankan kepada pembaca, kalau anda sedang berada dalam bangku sekolah ataupun tidak, rajin lah belajar untuk mendapat kan Pendidikan yang berguna bagi masa depan. 

 

Oleh : Rahmat Sapaat Siregar

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Prod Bahasa dan Sastra Arab

Fakultas Adab dan Humaniora