Pawang Beurandeh & Polem Beuransah : Teka Teki Bon Bulut Ala SKPK Pidie Jaya
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID PROH CAKRA
Polem Beuransah: Peuhaba Pawang, Jak ta pasoe TTS? Nomor 4 mendatar: Benda yang dibeli tapi tak pernah kelihatan bentuknya…
Pawang Beurandeh: Ah gampang! Jawabannya: belanja siluman!
Polem: Haha mantap! Lanjut nomor 6 menurun: Tempat uang rakyat menguap tanpa jejak...
Pawang: Itu sih jelas: APBK. Alias "Anggaran Penuh Barang Khayalan".
Polem: Hahaha... Nomor 9 mendatar: Lembaga yang suka beli kertas tapi dokumennya ghaib?
Pawang: Wah itu pasti: Dinas Gaib. Cetakannya kayak hantu, tak bisa disentuh.
Polem: Waduh, TTS ini kok makin mirip laporan audit BPK ya?
Pawang: Ini bukan sembarang TTS, ini Teka-Teki Siluman, edisi khusus SKPK Pijay.
Polem: Nah ini seru! Nomor 13 menurun: Alat kebersihan yang hanya bersih di laporan, bukan di kantor...
Pawang: Aih! Itu mah sapu khayalan. Sapu yang bersih, tapi cuma di kuitansi!
Polem: Haha! Sapu khayalan masuk akal. Nomor 15 mendatar: Faktur tanpa bentuk, bon tanpa belanja...
Pawang: Itu dia, jawabannya: Bon Bukit! Fakturnya naik gunung, datanya jatuh ke jurang.
Polem: Nomor 18 menurun: Kegiatan yang dilakukan, tapi tak ada bukti, tak ada peserta, tak ada dunia nyata...
Pawang: Hah! Pelatihan Nirwana. Tempatnya ada di laporan, pesertanya siluman.
Polem: Waduh, SKPK kita canggih-canggih ya. Naik kelas ke dunia mistik.
Pawang: Cuma di Pijay, anggaran bisa masuk dimensi gaib. BPK saja geleng-geleng.
Polem: Nih satu lagi: Nomor 20 mendatar: Pihak yang paling bingung saat ditanya BPK...
Pawang: Siapa lagi kalau bukan: Pejabat Pelaksana Anggaran. Saat ditanya bilang "Lupa, mungkin sudah kami serahkan ke jin pengadaan."
Polem: Hahaha... Lon speechless!
Pawang: Coba nomor terakhir: Upaya pembersihan nama dengan menyapu masalah ke bawah karpet...
Polem: Jawabannya: Klarifikasi Ala-Ala. Banyak kata, minim makna.
Pawang: Kiban nyan Polem, kita sudah selesaikan TTS, tinggal dikirim ke BPK sebagai bukti kecerdasan warga gampong, dalam menganalisis BON BULUT!
Polem: Benar! Biar tahu, rakyat juga bisa bedakan antara belanja nyata dan siluman.