Paska Aceh Gelar FGD Bersama Pimpinan Dayah di Pidie Jaya
Foto : Para pimpinan Dayah dan perwakilannya mengikuti FGD yg digelar Paska Aceh | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Paska Aceh mengandeng sejumlah Pimpinan Dayah/ pondok pesantren di Pidie Jaya menggelar giat Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema Membangun Lingkungan Dayah yang Aman, Mandiri dan Berdaya.
Kegiatan yang dihadiri oleh 14 peserta, baik Pimpinan, wakilnya dan perwakilan dari 7 Dayah di Pidie Jaya ini berlangsung seharian pada Rabu, 19 Februari 2025 di Rumah Makan Garuda/ Cot Trieng, Simpang Jalan Layang, Meureudu, Pidie Jaya.
Kegiatan ini digelar dalam rangka memetakan potensi-potensi pesantren/dayah dalam penyusunan kebijakan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan. Mengumpulkan data mengenai kebijakan yang ada di dayah terkait pencegahan kekerasan. Serta mengumpulkan berbagi informasi terkait praktik terbaik yang sudah diterapkan dalam mengatasi kekerasan di pesantren.
Direktur Paska Aceh, Farida Haryani dalam kesempatan pembukaan giat tersebut menyampaikan FGD ini bertujuan untuk membangun solusi yang adaptif dalam menangani kekerasan yang kerap terjadi di pesantren/dayah, baik kekerasan fisik, seksual, maupun bentuk kekerasan lainnya. Selama ini, pesantren atau dayah menjadi pilihan orang tua untuk mendidik anak-anak mereka dalam suasana yang lebih terkendali, terutama untuk menghindari pengaruh negatif seperti narkoba dan kecanduan gadget.
"Akhri-akhir ini banyak isu-isu viral tersiar di media sosial (medsos) bahkan di media cetak dan elektronik terkait terjadinya tindak kekerasan terhadap santri (peserta didik) di dayah. Hal ini menjadi tanggung jawab kita semua dan sesuatu yang harus segera ditangani bersama." Tandas Farida
Katanya lagi, namun, tak jarang, kekerasan juga muncul di lingkungan dayah. Oleh karena itu, penting untuk menyusun kebijakan dan mekanisme pencegahan serta penanganan kekerasan yang dapat melindungi santri dan menjaga citra positif pesantren sebagai lembaga pendidikan yang aman dan berkualitas." Pungkasnya
Diskusi ini juga dihadiri dan dipandu oleh fasilitator yang berkompeten. Terpantau, jalannya diskusi sangat menarik dan alot. Para pelaksana pendidikan di dayah itu berpartisipasi aktif dalam kegiatan dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman masing-masing.
Kesempatan yang sama, Tgk. Maimun Wahed salah seorang fasilitator mengatakan kehadiran pimpinan Dayah dan wakil atau perwakilannya itu, sangat efektif dalam jalannya diskusi sehingga menghasilkan solusi yang bermanfaat untuk pengembangan pendidikan Dayah yang lebih baik di masa depan.
"Kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja, namun akan berlanjut nantinya dengan harapan dapat menghasilkan solusi konkret dan tindakan yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan lingkungan pendidikan dayah yang lebih aman, mandiri, dan berdaya. Selain itu, akan menjadi kesempatan untuk memperkuat kolaborasi antara pihak-pihak terkait dalam mengatasi masalah kekerasan di dayah." Kata Tgk. Maimun
"Mari bersama-sama kita ciptakan dayah yang tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat yang aman dan nyaman bagi para santri untuk berkembang." Tutupnya. (*)