BANJIR PIDIE JAYA
Pasar dan Grosir Belum Dibuka: Antisipasi Kenaikan Harga, Warga Desak DLHK Bersihkan Sampah di Kota Meureudu
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -
Tumpukan sampah pascabanjir mulai menggunung di pusat Kota Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Minggu (30/11). Kondisi ini membuat wajah ibu kota kabupaten tersebut tampak kumuh dan memprihatinkan. Sampah berserakan di badan jalan, depan pertokoan, hingga sudut-sudut pasar yang sebelumnya terendam banjir.
Fajri, salah seorang warga Meureudu, mengatakan bahwa situasi ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat. “Kondisi kota sangat memprihatinkan. Seharusnya wajah ibukota itu dibersihkan dulu agar masyarakat dan pedagang bisa beraktivitas kembali dengan normal,” ujarnya.
Ia menambahkan, banyak pedagang di pusat grosir dan pasar yang belum bisa membuka usaha karena tumpukan sampah dan sisa lumpur masih menghalangi akses. Kondisi ini juga berdampak langsung pada harga kebutuhan pokok. “Jika grosir tak buka, otomatis harga barang kebutuhan akan melonjak drastis,” kata Fajri.
Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah titik strategis seperti Jalan Iskandar Muda, area pasar lama, dan kawasan pertokoan utama masih dipenuhi sampah-sampah rumah tangga, plastik, perabot rusak, serta sisa material banjir. Hingga siang tadi, belum terlihat gerakan pembersihan massif dari pihak terkait sehingga menimbulkan protes dari warga dan pedagang.
Warga berharap pemerintah daerah atau DLHK segera mengerahkan armada pengangkut sampah dan petugas kebersihan dalam jumlah besar. Penyediaan alat berat dan penataan ulang saluran drainase juga dinilai sebagai solusi mendesak untuk mempercepat pemulihan aktivitas kota. “Kalau tidak segera ditangani, bau sampah dan lumpur akan memicu masalah kesehatan baru,” tegas Fajri. (**)






