Penulis : Mursyidi Boh Hate

OPINI - Di tengah riuh rendah Pilkada Pidie Jaya 2024, muncullah pasangan calon yang terkenal dengan ketenangannya: Nyak Syi dan Nyak Hasan. Nama pasangan mereka, SABAR, bukan hanya sekadar singkatan, melainkan cerminan nyata dari karakter mereka. Bagaimana tidak, keduanya terlihat santai saja saat partai-partai di DPRK Pidie Jaya ramai-ramai memberikan dukungan ke kubu SAFAR (Said Mulyadi dan Saiful Anwar). "Santai aja, nanti juga ada angin baik datang," begitu kata simpatisan mereka sambil menyeruput kopi pagi.

Benar saja, angin politik memang sering tak bisa ditebak, mirip cuaca di musim hujan: kadang cerah, tiba-tiba hujan deras. Dua partai besar, PKB dan PAN, yang tadinya mantap mendukung SAFAR, tiba-tiba balik badan dan melabuhkan pilihan mereka ke pasangan SABAR. Masyarakat pun terheran-heran, seolah-olah ini drama sinetron yang ceritanya berubah begitu cepat. Tapi, ya begitulah politik, kata orang bijak, “Hari ini mendung, besok bisa cerah kembali. Asal sabar aja.”

Meski demikian, di tengah ketidakpastian politik, Nyak Syi dan Nyak Hasan tetap tersenyum. Bukan senyum yang dibuat-buat, melainkan senyum penuh harapan dan keyakinan. Seorang warga Meureudu sempat bergurau, "Kalau dunia ini penuh politik, kita harus SABAR. Kalau nggak sabar, nanti malah jadi bingung!" Kalimat itu sontak membuat warga lain tertawa, mengingat kesabaran Nyak Syi dan Nyak Hasan memang sudah legendaris.

Bahkan, cerita beredar bahwa Nyak Syi dan Nyak Hasan dikenal sosok Pemimpin yang SABAR, kata teman dekat Nyak Hasan, yang kini jadi tim pemenangan SABAR. Mungkin sejak kecil, kesabaran ini sudah mendarah daging dalam diri mereka berdua, jadi tak heran jika sekarang mereka bisa tetap tenang meski persaingan politik semakin ketat.

Kini, setelah berhasil mendapatkan dukungan yang cukup, Nyak Syi dan Nyak Hasan resmi terdaftar sebagai calon bupati dan wakil bupati. Jalan menuju kursi kekuasaan masih panjang, tetapi dengan sabar, segala sesuatu mungkin terjadi. Di tengah perjalanan politik ini, seorang simpatisan dengan nada bercanda berkata, "Mungkin strategi mereka adalah biar lawan capek sendiri. Yang penting sabar, dan lihat apa yang terjadi!"

Dengan cerita-cerita ringan dan candaan yang terus beredar di masyarakat, Pilkada Pidie Jaya 2024 tak hanya menjadi arena politik yang serius, tetapi juga penuh dengan humor segar. Seperti kata pepatah, “Dalam politik, tertawa itu penting, kalau tidak, bisa-bisa kita menangis di kemudian hari.” (**)