Memprihatinkan, Keluarga Miskin Ekstrem Di Gampong Gunci Tempati Rumah Tak Layak Huni
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Salah satu keluarga miskin di Dusun Alue Meuh, Gampong Gunci, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara menempati gubuk reyot yang jauh dari kata layak huni. Kondisi keluarga ini sungguh sangat memprihantinkan ditengah kondisi ekonomi yang serba sulit, jangankan untuk membangun rumah yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja sangat sulit.
Begitulah nasib pasangan M. Karim (50) dan Wardiah (46) warga Gampong Gunci, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara. Keluarga miskin ini sudah puluhan tahun menempati gubuk tua yang ia bangun diatas tanah pinjam pakai milik warga setempat.
Untuk diketahui, pasangan ini dikaruniai tujuh (7) orang anak yang sampai dengan saat ini masih tinggal digubuk tua itu bersama kedua orang tuanya. Gubuk kecil nan reyot dengan kontruksi kayu itu berdinding papan beratapkan rumbia, kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Sungguh sangat tidak layak rumah sekecil itu ditempati oleh sembilan orang anggota keluarga, kata Faisal Kepala Dusun (Kadus) Alue Meuh kepada liputangampongnews.id, Selasa (21/3) via pesan singkat WhatsApp.
"Sudah berulang kali pihaknya mengajukan ke Pemerintah Gampong untuk pembangunan rumah tersebut, namun nasib keluarga miskin ini belum beruntung," kata Faisal Kadus Alue Meuh.
M. Karim Kepala Keluarga (KK) miskin ini kesehariannya bekerja sebagai buruh dikebun orang, sementara istrinya menerima upahan belah pinang orang yang pendapatan kesehariannya dibawah rata-rata, ujar Faisal.
Sementara itu, Fazir Ramli, Keuchik Gampong Gunci, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara dikonfirmasi liputangampongnews.id Selasa (21/3) membenarkan bahwa M. Karim adalah KK miskin yang saat ini berdomisili di Desanya. Keluarga ini termasuk salah satu keluarga miskin ekstrem dari dua puluh KK miskin ekstrem yang ada di Gampong Gunci.
Dikatakan, Gampong Gunci wilayahnya sangat luas, jumlah penduduknya cukup banyak, gampong ini termasuk salah satu gampong yang jumlah KK nya mencapai 800 KK yang menyebar di delapan dusun dalam gampong setempat.
Bukan hanya rumah M. Karim yang kondisinya tidak layak huni, namun ada puluhan rumah warga lainnya yang nasibnya tidak jauh berbeda dengan rumah tersebut. Menurut Keuchik Fazir Ramli pihaknya bukan tidak mengakomodir pembangunan rumah warga miskin dengan menggunakan dana desa (DD), namun kata dia dana desa itu terbatas tidak terkover untuk membangun semua rumah fakir miskin yang ada di Gampong Gunci yang jumlahnya mencapai 20 unit.
Walaupun demikian pihaknya terus berupaya mencari sumber dana lain dari Pemerintah, baik yang bersumber dari APBK, APBA dan APBN itu sendiri untuk membangun tempat tinggal yang layak huni untuk warganya yang masih hidup dalam kemiskinan yang ekstrem.
Beberapa waktu lalu, kata Keuchik Fazir Ramli pihak Perkim Aceh juga sudah berkunjung ke desanya untuk melakukan verifikasi kelayakan pembangunan rumah layak huni, dia berharap pihak Perkim Aceh bisa merealisasikan pembangunan rumah warga miskin di desanya jika memang memenuhi kriteria dan layak untuk dibantu, sebutnya.
Keuchik Fazir berharap, baik itu dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi, Swasta maupun para dermawan yang ingin membantu pembangunan rumah layak huni untuk keluarga miskin atas nama M. Karim pihaknya membuka kesempatan kepada pihak luar untuk pembangunan satu unit rumah layak untuk warganya, pungkasnya.
Kemiskinan ekstrem merupakan kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi menargetkan untuk menghapus angka kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen saat masa tugasnya berakhir pada 2024. Hal itu diutarakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati setelah mengikuti rapat terbatas bersama Jokowi, Senin (20/2/2023) silam. (**)